Selebriti – Sidang Perceraian, Lulu Tobing Tidak Hadir

Percerian dalam dunia artis saat ini menjadi hal yang sangat biasa. Tidak banyak artis yang menikah dapat membina rumah tangga yang lama. Seperti yang terjadi pada rumah tangga artis Lulu Tobing dengan Danny Rukmana yang menikah pada 16 September 2006 di Hotel La-Meridien, Jakarta.

Pemeran Tersanjung ini akan sedang menggelar sidang perceraian dengan suaminya pada Kamis 21 Juli 2016 di Pengadilan Agama Jakarta Timur. Lulu Tobing telah mendaftarkan kasus perceraiannya pada 21 April 2016. Diketahui bahwa kasus persidangan Lulu Tobing dan suami terdaftar pada nomor urut ke 15, dan saat ini masih urutan ke tiga. Persidangan tersebut mengharapkan Lulu Tobing wajib untuk menghadiri kasus perceraiannya. Walaupun pengacaranya belum dapat memastikan bahwa Lulu Tobing datang atau tidak dalam proses persidangan itu.

“Serius kok. Sudah daftar kan berarti serius. Tinggal kita lihat, nanti datang atau tidaknya” ujar pengacara Lulu Tobing, yaitu Dody Haryanto.

Dalam persidangan yang lalu pada 26 Mei 2016, pihak dari Lulu Tobing yang tidak datang. Mereka pun mendapatkan skors, dan persidangan yang beragendakan mediasi harus ditunda kembali. Hal ini dikarenakan pihak Lulu Tobing selaku penggugat, tidak pernah hadir dalam persidangan. Kasus ini akan semakin lama, dan tidak dapat segera diselesaikan jika kedua belah pihak tidak dapat bekerja sama dengan baik.

Dengan adanya perceraian dikalangan artis, akan menjadikan contoh yang tidak baik. Pernikahan adalah sebuah ikatan yang harus di jaga dan dipertahankan sampai ajal menjemput. Dalam agama pun sebuah perceraian merupakan hal yan juga diharamkan. Jika saat ini perceraian menjadi hal yang biasa dikalangan dunia, hal tersebut harus dipertanyakan, apa makna kesucian sebuah pernikahan. Kasus seperti ini merupakan contoh untuk semua orang yang belum menikah, sebaiknya seleksilah ketika memilih calon suami. Akan jauh lebih baik jika menikah sekali dalam seumur hidup. Dalam perceraian juga akan menimbulkan efek negative untuk anak, yang menjadi korban adalah mereka. Maka dari itu sebelum memutuskan untuk bercerai, lebih baik memikirkan perkembangan anak-anak untuk kedepannya.