Politik terhangat – Heboh, Akun Atas Nama PuanMaharani Salah Sebut Banjarnegara Wilayah Jawa Barat
2 min read
Nama Puan Maharani, selaku Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan saat ini menjadi bahan obrolan hangat di jagad maya, pada Minggu(14/12/2014), namun kali ini bukan lantaran ia ingin dipanggil sebagai ‘Bu Menko’, akan tetapi kali ini lantaran ia salah menyatakan letak dari Banjarnegara yang harusnya berada di wilayah Jawa Tengah.
Yang dibahas oleh para pengguna jejaring sosial ini adalah sosok putri dari mantan Presiden Megawati Soekarnoputri itu menyatakan bahwa Banjarnegara berada di Jawa Barat. Salah sebut ini sempat terlihat dalam sebuah akun twitter yang mengatasnamakan @PuanMaharani25, kurang lebih seperti ini bunyi pernyataannya: Turut berduka cita atas musibah longsor di Banjarnegara Jawa Barat. Alhasil, ada banyak kicauan muncul dan menyayangkan salah sebut dari akun atas nama Puan Maharani tersebut. ‘Turut berduka atas tak lulusnya Geografi Menteri satu ini’ ditulis akun twitter yang bernama @gema_mikael.
Sementara itu, sampai dengan saat ini masih belum muncul konfirmasi secara resmi dari pihak Puan Maharani sendiri sehubungan dengan akun twitter itu. Begitu pula dengan keaslian dari akun Twitter @PuanMaharani25 tersebut, benar milik Puan ataukah bukan. Lain pihak, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pun membantah keberadaan dari akun twitter Puan Maharani yang mana telah membuat heboh oleh twit salah sebut dimana menyebut Banjarnegara berada pada Jawa Barat, sementara longsor Banjarnegara tersebut sejatinya berada di wilayah Jawa Tengah.
“Telah diinfokan dari staf khusus Bu Puan, akun itu palsu. Bu Puan tak aktif pada twitter,” terang politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari saat coba dikonfirmasi wartawan, Minggu (14/12/2014). Eva juga mengatakan bahwa Puan tak mungkin katakan Banjarnegara wilayah Jawa Barat. Sebab Puan berangkat dari Dapil Jawa Tengah. “Gak mungkin Puan tak tahu, pasti hafal itu,” tegas Eva. Puan, lanjut Eva, juga sempat meresmikan Jalan Soekarno yang ada di Banjarnegara. “Ini terlalu maksain, ada yang ingin menjelekkan nama Bu Puan, tapi caranya gak cerdas,” pungkas Eva.
