Piala Eropa 2016 – Pogba Kalah Bersinar dengan Payet di Stade de France
2 min read
Dimitri Payet memang sangat menggoda bagi public Stade de France pada Sabtu dini hari. Bersinarnya cahaya Payet, seakan telah menenggelamkan kebintangan pemain Prancis lainnya, Paul Pogba.
Payet mampu tampil sebagai pahlawan Prancis atas Rumania dalam pertandingan pembuka Piala Eropa 2016 pada Sabtu dini hari 11/6/2016. Sumbangan satu gol serta satu assist Payet mampu membawa Prancis meraih kemenangan perdana 2 – 1.
Berawal dari crossing Payet-lah, akhirnya Oliver Giroud mampu memecah kebuntuan pada manit 57. Sundulannya mampu menggetarkan jala gawang Rumania. Tetapi, keunggulan tersebut tidak bertahan lama karena Bogdan Stancu berhasil menyamakan kedudukan setelah sukses mengeksekusi tendangan penalty.
Public Saint Dennis akhirnya dibuat berdiri dan bersorak sorai setelah tendangan keras kaki kiri DImitri Payet dari luar kotak penalty, melengkung serta melesak mulus pada pokok kanan atas gawang dari Rumania.
Les Blues pun akhirnya mampu menutup pertandingan dengan kemenangan dan Payet berhsil menjadi pujaan baru dari public Prancis, hal ini sama seperti penampilannya bersama West Ham United dimana dirinya mampu menjadi idola baru pada musim lalu.
Meskipun demikian, sinar Payet sangat benderan pada pertandingan tersebut, dan justru menutup bintang Prancis lainnya yang tadinya telah diharapkan akan bersinar pada Piala Eropa 2016, yaitu Paul Pogba. Memang bukan rahasia apabila pelatih Prancis, sangat mengharapkan agar Pogba mampu bersinar bersama Les Blues sebagaimana yang telah dilakukannya bersama Juventus.
Namun sayang, Pogba justru tampil melempem pada pertandingan pertama bahkan tanpa inspirasi. Berdasarkan statistic dari Whoscored, mereka hanya menilai Pogba dengan nilai 6,62. Nilai tersebut adalah yang paling buruk diantara ketiga gelandang Prancis lainnya. Blaise Matuidi serta N’Golo Kante justru mampu tampil dengan luar biasa.
Masih berdasarkan Whoscored, Pogba hanya tercatat melakuakn 60 passing dalam waktu 76 menit, serta hanya 83,3 % yang menemui sasaran. Selain itu, Pogna hanya mencetak 2 peluang dengan satu tendangan menemui sasaran.
Maka cukup wajar apabila akhirnya Deschamps menariknya keluar dan memasukkan Anthony Martial agar memberikan dimensi baru pada permaian Prancis. Dan itu terbukti mampu menghadirkan tiga poin pertama bagi Prancis.
