Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Nasional Terbaru – Separatis OPM Tembaki Sipil

2 min read

Diberitakan bahwa kelompok separatis yang bernama Organisasi Papua Merdeka (OPM) beraksi pada Kapung Popome, Lany Jaya, wilayah Papua, pada Kamis 29 Januari 2015. Pada pukul 06.00, mereka sempat menembaki warga serta membakar sebuah alat berat. Melalui juru bicara Polda Papua, Kombes Patrige Renwarin menyatakan bahwa aksi kelompok tersebut membuat 2 warga terkena tembakan. “Separtis bersenjata tersebut secara sporadis elakukan penyerangan pada kamp PT Nirwana yang tengah menggarap proyek pembangunan jalan serta jembatan,” katanya.

Pada saat itu, karyawan baru datang dan hendak mulai bekerja, namun tiba-tiba saja sekelompok orang kira-kira lebih dari 5 orang datang menyerang dan menembaki kamp. “Mereka pun menembaki kamp kemudian membakar sebuah ekskavator,” ujarnya. Ada 2 karyawan tertembak yaitu Gurik Murip yang tertembak pada lengan, serta Markus yang juga terkena oleh serpihan peluru paa bagian kepala. “Untuk saat ini, kedua korban dievakuasi menuju Rumah Sakit Wamena menggunakan mobil,” ujarnya.

Kini polisi serta TNI sedang memburu para pelaku. “Mereka segera kembali ke hutan, kini masih diburu,” lanjutnya. Diberitakan pula sebelumnya, Irjen Pol Yotje Mende, Kapolda Papua mengungkapkan penjual amunisi senjata pada 3 anggota Komite Nasional Papua Barat ialah 3 anggota TNI. Sementara Komite Nasional Papua Barat adalah sebuah organisasi yang juga berafiliasi bersama OPM. Yotje juga mengatakan bahwa kini ketiganya telah diserahkan pada Kodam 17 Cenderawasih agar diperiksa. “Oknum TNI diduga menjual peluru pada anggota KNPB,” terang Yotje dari Papua, pada Kamis 29 Januari 2015.

Kapolda mengatakan, terbongkarnya keterlibatan dari anggota TNI pada aksi jual-beli amunisi tersebut diketahui usai 3 anggota KNPB tersebut ditangkap. “Kami sudah lama telah menjadikan target, tetapi demi menghindari adanya gesekan, kami pun terlebih dulu menangkap si pembeli,” terangnya. Sebab jika penangkapan langsung saja dilakukan, dimana penjual ini juga mempunyai senjata, berpotensi adanya adu tembak. “Dengan cara menangkap si pembeli terlebih dulu, maka hal itu dapat dihindari,” ujarnya. Atas hasil pemeriksaan, sejumlah 500 amunisi dijual dengan harga Rp10 juta. “Tetapi masih dibayar Rp7,5 juta,” sambungnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *