Nasional Terhangat – DBD Telan Enam Korban Meninggal Dunia
2 min read
Terkait tingginya intensitas hujan pada kawasan Jember menjadi satu dari faktor yang menyebabkan jumlah dari penderita penyakit demam berdarah kian tinggi. Selama bulan Januari sampai dengan hari ini, total penderita demam berdarah sudah menembus 257 kasus, dan 6 diantaranya dari pasien anak-anak tercatat meninggal dunia. “Sampai dengan saat ini, penderita sudah bertambah jadi 257 kasus serta 6 diantaranya dinyatakan meninggal dunia,” terang Yumarlis, Humas Dinkes Jember pada hari Jumat (30/1/2015).
Yumarlis melanjutkan, pasien meninggal dunia yang terlambat penanganannya tersebut lantaran orang tua mereka awalnya menganggap hanya demam biasa. Sejumlah 6 pasien yang berasal dari 5 kecamatan pada wilayah Jember diantaranya adalah Gumukmas ada 1 orang, di Bangsalsari dengan 1 orang, Pakusari ada 2 orang, dari Arjasa 1 orang serta Kalisat berjumlah 1 orang. “Untuk yang terbaru itu ada 1 pasien dari Kecamatan Kalisat yang masih anak-anak yaitu di bawah umur 12 tahun,” sambungnya.
Demi mencegah semakin bertambahnya jumlah dari penderita, dinkes segera lakukan fogging pada kawasan pemukiman rumah warga. Terlebih lagi pada saat ini sudah menerima bantuan dari pihak dinkes pemprov Jatim yang berupa peralatan serta obat guna penanganan semisal abate. “Tidak hanya fogging saja, kita juga akan memberikan obat-obatan bantuan oleh propinsi Jatim semisal abate pada masing-masing warga yang ada di sana,” katanya. Meski begitu, kawasan Jember masih belum berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) walau kota tembakau tersebut memiliki peringkat nomor 2 se Jatim menyusul Sumenep dengan jumlah pasien DB yang terbanyak.
Sementara itu, penyebaran wabah DBD di kawasan Situbondo terbilang sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini, pada 17 Kecamatan pada wilayah Situbondo, sejumlah 5 Kecamatan diantaranya telah ditetapkan menjadi endemis DBD. Pada asing-masing, Kec. Mangaran, Kec. Bungatan, Kec. Kota, Kec. Kendit, serta Kec. Arjasa. “Kelima kecamatan tersebut kita tetapkan menjadi daerah endemis DB pada wilayah Situbondo,” terang Abu Bakar Abdi pada wartawan, hari Jumat (30/1/2015). Sejumlah wilayah di Tanah Air mulai bersiaga atas kian meningkatnya persebaran wabah DBD ini.
