Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Teknologi – Tante – Tante Menjadi Target Penipuan Internet Berkedok Percintaan

2 min read

Para pelaku kejahatan siber saat ini terus bergerilnya untuk menjerat para korbannya, termasuk juga menjadikan tante – tante yang berusia 35 tahun ke atas sebagai targetnya. Mereka banyak menjadi korban dari penipuan penjahat siber Nigerian Scam yang menggunakan modus percintaan.

Seperti yang diungkapkan oleh Ruby Alamsyah seorang analis forensik, jumlah kerugian yang dialami korban Nigerian Scam jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan kasus ransomware WannaCry yang beberapa waktu yang lalu sempat menghebohkan dunia.

Nigerian Scam mampu menghasilkan Rp 500 miliar setiap tahunnya di Indonesia. Jumlahya kemungkinan bisa lebih besar lagi sebab diyakini belum semua para korban yang mau membuat laporan.

Berdasarkan hasil pemetaan Ruby, pelaku kejahatan siber Nigerian Scam berada di luar negeri, yakni Malaysia, Thailand dan Nigeria.

“Lebih besar kejahatan siber ini (Nigerian Scam) dibandingkan WannaCry. Berdasarkan tiga rekening bitcoin yang digunakan untukmeminta tebusan yang kasus WannaCry itu, dalam waktu 48 jam tidak sampai Rp 600 juta dan itu juga dari seluruhdunia,” ujar Ruby saat seminar “Indonesia dan Ancaman Siber yang Merajalela” di Universitas Gunadarma, TB Simatupang, Jakarta, Sabtu (10/06/2017).

Korban dari Nigerian Scam dalam setahun terakhir ini yang terjadi di Indonesia adalah perempuan yang sudah berusia 35 tahun ke atas. Pelaku biasanya menggunakan modus ‘romantis’ atau percintaan yang terkesan tidak ada niat kejahatan, tapi halitu sebenarnya sangat merugikan.

“Korbannya biasanya adalah tante – tante yang dalam kondisi tertentu seperti janda atau sedang mengalami masalah dalam rumah tangganya, mereka bisa mengetahui itu. Pelaku menggunakan teknik social engineering bermodus romansa untuk mendapatkan kepercayaan korbannya terlebih dahulu,” kata Ruby.

Lebih lanjut, Ruby menjelaskan, pihak kepolisian terhambat untuk penanganan kasus ini sebab banyak dari pelaku berada diluar negeri dan para korban yang juga tidak mau melaporkan kasus tersebut.

“Yang menjadi kendalanya tidak terpantau sebab yang melaporkan juga sedikit dan banyak dari para pelaku yang berada di luar, sehingga polisi tidak bisa mnegungkap kasus seperti ini hingga tuntas,” ungkapnya.

Kedepan dirinya berharap, BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) bisa menyelesaikan kasus Nigerian Scam ini. sebab Nigerian Scam kerap membidik negara – negara yang berkembang, seperti Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *