Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Sejarah Nasional – Soekarno Lahir Di Surabaya Bukan Blitar

2 min read

Seorang sejarawan serta penulis buku-buku yang menceritakan sosok Soekarno yaitu Peter Kasenda meyakinkan publik jika ‘Sang Proklamator’ Republik Indonesia, Ir. Soekarno dilahirkan di Surabaya, dan bukan dilahirkan di Blitar seperti yang selama ini telah diyakini oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Dia mengaku memang terdapat sedikit pelencengan sejarah ketika masa orde baru terkait sosok Ir. Soekarno.

“Saya sangat yakin 100% jika Bung Karno itu dilahirkan di Surabaya.”ungkap Peter Kasenda dengan tegas dalam sebuah diskusi, Sabtu, 6 Juni 2015 di Menteng, Jakarta Pusat.

“Kronologinya, terjadi sebelum prahara di tahun 1965, buku sejarah saat ini menerangkan jika Ir. Soekarno dilahirkan di Surabaya. Akan tetapi, setelah tahun 1965-an, terdapat beberapa buku yang telah beredar dan mengungkapkan jika Ir. Soekarno dilahirkan di Blitar. Seolah-olah sejarah tentang Ir. Soekarno itu memang dengan senagaja dikaburkan atau dibuat tidak jelas.”imbuhnya.

Peter Kasenda juga mengatakan jika ada indikasi dari pemerintah di masa orde baru untuk dapat menyingkirkan sosok Ir. Soekarno supaya dapat jauh dari pusat pemerintahan saat itu. Karena, selain menyimpangkan sejarah tempat lahir Ir. Soekarno, tempat pemakaman ‘Sang Proklamator’ pun sengaja disamakan dengan kota kelahirannya yaitu di Blitar, Jawa Timur.”

Penulis 5 buku yang bercerita tentang Ir. Soekarno tersebut menilai jika orde baru sangat paham jika nanti makam Ir. Soekarno akan menjadi sebuah situs peninggalan sejarah. Sehingga, keberadaan makam di dekat pusat pemerintahan akan sangat mengganggu dan dapat merusak kemapanan politik pada era orde baru.

“Lalu kenapa memilih Blitar? Agar imej kota tersebut dapat melekat pada diri Ir. Soekarno. Lalu kenapa beliau dimakamkan di Blitar? Padahal pada saat itu, menurut keterangan 2 istri Ir. Soekarno, beliau ingin dimakamkan di Bogor, Jawa Barat.”

“Tetapi pemerintah telah mengganti hal itu dan memakamkan Ir. Soekarno di Kota Blitar. Hal ini berasalan, Ir. Soekarno mempunyai keinginan untuk bisa dimakamkan di dekat makam ibundanya. Tetapi, secara politik, hal itu dapat diduga supaya makam Ir. Soekarno jauh dari pusat pemerintahan. Hal ini jelas menjadi sebuah konteks politik.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *