Kabar Otomotif – Nissan Akan Uji Coba Taksi Self-Driving di Jepang
2 min read
Produsen Nissan dan perusahaan teknologi DeNA akan menguji sebuah layanan taksi self-driving di Jepang. Nissan mengatakan pada hari Jumat (23/2) bahwa pihaknya akan melakukan uji lapangan terhadap layanan tersebut, yang disebut Easy Ride, pada tanggal 5 Maret di distrik Minatomirai di Yokohama, sepanjang rute yang ditetapkan sekitar 4,5 kilometer.
Mobil-mobil tersebut akan berisi tablet yang menunjukkan daftar tujuan yang direkomendasikan dan peserta tes dapat berkomunikasi melalui teks atau suara dengan aplikasi mobile Easy Ride untuk memilih ke mana mereka ingin pergi.
Perkembangan ini menandai sebuah tantangan dari produsen mobil besar untuk mengendarai mobil upstarts seperti Uber yang telah mengubah industri perkapalan kendaraan pribadi.
Nissan dan DeNA terlihat untuk meluncurkan layanan taksi self-driving mereka ke masyarakat luas pada awal 2020-an. Sebelum rilis yang lebih luas, Nissan mengatakan kedua perusahaan akan terlihat mengembangkan rute layanan yang diperluas dan penyediaan dukungan untuk berbagai bahasa.
Uber telah mencoba untuk menggelar taksi self-driving di AS. Perusahaan membuat kesepakatan untuk membeli 24.000 mobil otonom dari Volvo pada bulan November tahun lalu. Menurut penelitian , tanpa sopir “robotaxis” seperti Uber’s bisa menurunkan tarif hingga 80 persen dibanding harga saat ini.
Tapi ruang kendaraan otonom yang baru lahir telah menjadi sangat kompetitif. Pesaing berprestasi Asia seperti China Didi Chuxing, Take and India’s Ola dari Singapura telah meningkatkan persaingan dengan perusahaan Silicon Valley. Banyak yang mengeksplorasi versi mereka sendiri dari layanan taksi tanpa sopir.
CNBC melaporkan minggu lalu bahwa Uber sedang bersiap untuk menjual bisnisnya di Asia Tenggara ke Grab dengan imbalan saham di perusahaan tersebut. CEO Uber Dara Khosrowshahi tampaknya meremehkan strategi tersebut dalam sebuah kunjungan ke India minggu ini, bersikeras bahwa perusahaan tersebut akan terus melakukan investasi besar di Asia Tenggara meskipun tidak menghasilkan uang di wilayah tersebut.
Mobil self-driving Uber dihadapkan pada pertempuran hukum besar melawan Waymo pada bulan Februari tahun lalu. Waymo menuduh Uber mencuri rahasia dagang dari perusahaan yang dimiliki Alphabet, meskipun Khosrowshahi tetap berpendapat bahwa ini bukan kasus setelah penyelesaian.
