Kabar Otomotif – Korea Selatan Akan Ajukan Keluhan Terhadap BMW Karena Respons ‘Tertunda’ Terhadap Kebakaran Mesin

Kementerian transportasi Korea Selatan mengatakan akan mengajukan keluhan terhadap produsen mobil mewah Jerman BMW (BMWG.DE). hal ini karena diduga menunda penarikan dan menyembunyikan cacat yang menyebabkan beberapa kebakaran mesin di negara itu tahun ini.

Kementerian itu juga mendenda BMW 11,2 miliar won ($ 9,96 juta) karena “penundaan penarikan”. Sebuah sistem perawatan knalpot yang salah pada mobil diesel BMW menyebabkan 52 kebakaran kendaraan di Korea Selatan pada akhir November, mendorong perusahaan untuk menarik kembali 172.080 model dan mengeluarkan permintaan maaf.

Pemerintah mengatakan penyelidikan menunjukkan bahwa desain yang salah di unit Exhaust Gas Recirculation (EGR) BMW memicu kebakaran, menambahkan akan memutuskan apakah akan memesan lebih banyak penarikan. BMW membantah cacat desain dan mengatakan menarik model tepat waktu.

“Kami memulai langkah-langkah penarikan kembali tanpa ragu-ragu pada saat akar penyebab kebakaran dikonfirmasi,” kata unit BMW Korea dalam pernyataan, Senin (24/12).

BMW mengatakan pertama kali mengakui pada bulan Juli tahun ini sistem EGR yang salah menyebabkan kebakaran, tetapi pemerintah mengatakan BMW menyadari masalah tersebut sejak 2015 ketika menciptakan satuan tugas untuk mengatasi masalah tersebut. BMW mengumumkan penarikan 106.317 kendaraan pada Juli, tetapi pembuat mobil itu tidak menarik 65.763 kendaraan tambahan yang menggunakan mesin yang sama hingga Oktober, kata pemerintah.

Tingkat kendaraan BMW yang terbakar adalah 0,14 persen di Korea Selatan, mirip dengan 0,19 persen di Jerman dan 0,17 persen di Inggris, dan lebih rendah daripada di Amerika Serikat dan Cina, kata Korea Selatan. Penjualan BMW Korea Selatan turun hampir 10 persen menjadi 47.569 kendaraan dari Januari hingga November dari tahun sebelumnya. Ini dibandingkan dengan pertumbuhan 13 persen pasar mobil impor dan keuntungan penjualan Hyundai Motor (005380.KS) 3 persen.

BMW adalah pembuat mobil impor terbesar kedua setelah Mercedes Benz (DAIGn.DE) di Korea Selatan. Pembuat mobil Jerman dalam beberapa tahun terakhir mencapai pertumbuhan penjualan sangat tinggi di Korea Selatan, yang lama didominasi oleh Hyundai, didorong oleh kekuatan mereka dalam kendaraan diesel hemat bahan bakar dan kesepakatan perdagangan bebas negara itu dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat.