Kabar Nasional – Kasus Pungli di Pelabuhan Belawan Medan
2 min read
Pungutan liar atau sering juga disebut pungli masih sangat sering terjadi dan tidak asing ditelinga. Kali ini Tim gabungan Bareskrim Polri serta Polda juga mengadakan operasi tangkap tangan yaitu pungutan liar di sebuah kegiatan bongkar muat barang pada kantor Koperasi TKBM Pelabuhan Belawan, Medan.
Kejadian ini juga diperjelas oleh Kadiv Humas Polri yaitu Irjen Boy Rafli Amar, bahwa disaat operasi tersebut pihaknya telah berhasil menetapkan dua orang pelaku. Dua pelaku tersebut telah dianggap sudah melakukan pemerasan kepada buruh agar segera membayar jasa buruh. Kali ini pihaknya akan segera mendalami kasus pungli dengan dugaan terdapat keterlibatan manajemen pelabuhan.
“Terdapat dua pelaku. Yang pasti melakukan pungutan yang tidak pada tempatnya serta tidak sesuai dengan aturan”, ucap Boy ketika di Mabes Polri.
Saat ini tim penyidik masih mengumpulkan beberapa keterangan serta barang bukti yang cukup agar dapat membuktikan adanya keterkaitannya pihak manajemen pelabuhan dalam kasus ini. Juga akan ada penelusuran lebih mendalam untuk kasus pungli kali ini, semoga pihak penyidik dapat segera membuktikan, agar para buruh tidak lagi dipaksa untuk membayar yang belum pasti.
“Nanti bakalan akan dikembangkan lebih lanjut apakah kasus ini ada keterkaitannya dengan para pihak manajemen pelabuhan atau tidak. Kami akan segera melakukan penelusuran lebih mendalam”, kata Boy.
Boy juga mengakui bahwa dalam kasus pungli ini kedua pelaku tersebut memang tidak memiliki keterkaitan dengan ketika waktu bongkar muat tetapi bagian dari manajemen yang berada di Pelabuhan Belawan, dari manajemen memang sedang melakukan pengutan yang tidak pada tempatnya ketika itu.
“Kami sudah mengetahui bahwa barang bukti saat ini cukup banyak, lebih dari Rp 300 juta serta semuanya saat ini sedang dalam pengusutan”, kata Boy. Yang jelas kasus ini tidak akan berlangsung lama, kami akan segera melakukan tindakan secepatnya. Pungutan liar atau pungli ini sangatlah meresahkan orang banyak, terutama para buruh di sekitar pelabuhan. Kami mengetahui bahwa mereka memaksa para buruh untuk membayar jasa buruh. Hal ini sangatlah tidak dibenarkan, dan menyalahi aturan yang ada.
