Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Nasional – Kakek Bertongkat yang Bubarkan Balap Liar Semarang

2 min read

Sumarjono 63 tahun, mendadak menjadi viral di media sosial utamanya bagi warga Semarang. Hal ini dikarenakan keberanian Sumarjono membubarkan balap liar yang berada di Jalan Suratmo, Semarang Barat. Atas aksinya yang berani itu, ternyata telah didasari pada kepedulian sebab pernah ada korban tabrak lari yang terjadi di Jalan Suratmo dimana pelakunya merupakan pebalap liar.

Sumarjono mengku bahwa sudah sekitar lebih dari 3 bulan lalu dirinya hanya diam saja meskipun mengetahui sering adanya balap liar di setiap malam. dirinya memang merasa cukup terganggu, sebab rumahnya berada tak jauh dari jalan Suratmo.

“Setiap malam memang sering ada trek-trekan. Paling ramai yang waktu malam minggu. Saya juga merasa bising, sebab rumah saya dekat banget,” ungkap Sumarjono.

Suatu saat ketika Sumarjono hendak melintas, dirinya melihat seorang perempuan yang masih berusia muda hendak menyeberang di Jalan Suratmo, namun perempuan tersebut telah disambar oleh motor yang pada saat bersamaan sedang balapan di jalan tersebut. Perempuan itu terkapar dan tertindih motor milik si pebalap liar. Sedangkan pelakunya telah kabur dan dikejar oleh warga. Sementara itu Mbah Sumarjono lebih memilih untuk menolong korban.

“Ada anak putrid yang menuju arah pemakaman. Saat itu pas ada trek-trekan, dia pun tertabrak. Anak putrid itu telah tertindih motor, sementara itu yang menaiki motor lari lalu dikejar oleh warga,” jelas Sumarjono.

Semenjak kejadian tersebut atau sejak 3 bulan yang lalu, maka Sumarjono pun sudah tak bisa untuk berdiam diri lagi. Dirinya selalu datang menuju Jalan Suratmo saat ada atau pun saat waktunya para pembalap liar tengah berkumpul. Mbah Sumarjono pun membawa tongkat bambu yang panjangnya mencapai 1,5 meter. Tongkat tersebut digunakannya untuk mengusir pada pembalap.

“Apabila hari biasa, balapan dimulai sekitar pukul 20:00 keatas. Apabila puasa seperi ini ya jam 16:00 hingga Magrib,” kata Mbah Sumarjono.

“Sekarang sudah mulai ada dampaknya, sudah mulai berkurangnya orang-orang yang balapan. Polisi pun datang hanya berada di mobil saja, tak membubarkannya,” ujar Sumarno.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *