Kabar Nasional – Jokowi Ajukan Nama Sutiyoso Sebagai Ketua BIN
2 min read
Tidak hanya mengajukan nama Kepala Staf TNI AD (Angkatan Darat) yaitu Jendral Gatot Nurmantyo sebagai calong Panglima Tentara Nasional Indonesia, Presiden Jokowi (Joko Widodo) juga mengajukan nama untuk menjadi Ketua Umum Badan Intelejen Negara atau BIN.
“Jadi, kemarin pak presiden juga sudah mengirimkan surat kepada DPR-RI dan juga mengajukan nama calon Ketua Umum Badan Intelejen Negara atau BIN. Jadi pak Presiden juga meminta pertimbangan dari DPR-RI terkait hal itu. Pak Presiden mengajukan nama Pak Sutiyoso untuk menjabat sebagai Ketua Umum Badan Intelejen Negara atau BIN.”ungkap Pratikno, Menteri Sekretaris Negara, Rabu, 10 Juni 2015 di Istana Kepresidenan Jakarta.
Menurut Menteri Sekrteris Negara, Pratikno, terdapat sejumlah hal yang sudah dipertimbangkan kenapa Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menunjuk Sutiyoso sebagai Ketua Umum Badan Intelejen Negara. Pertama, Sutiyoso mempunyai banyak pengalaman untuk bidang intelejen. Dimana, dirinya pernah mendapatkan pendidikan intelejen pertempuran dan juga pendidikan intelejen strategis.
Tidak hanya itu, Sutiyoso juga mempunyai banyak pengalaman di bidang intelejen seperti yang pernah dia dapatkan, menjadi danton combat intel operasi Kalimantan Barat. Intel tempur pada operasi Flamboyan Timor Timur serta operasi Seroja Timor Timur, terakhir Sutiyoso juga menjadi intel tertutup ketika kisruh GAM atau Gerakan Aceh Merdeka.
“Jika dilihat dari profilnya, beliau mempunyai kualitas untuk hal itu.”
Selanjutnya, Sutiyoso juga sudah pernah duduk sebagai seorang Kasi Intel Group II Kopassus dan juga pernah menjadi seorang Pangdam, Kasdam, Danrem dan juga Gubernur DKI Jakarta selama 2 periode.
“Tentu hal itu akan membuat pengalaman beliau kian kaya. Tidak hanya mengenai intelejen pemerintahan. Hal itu menjadi pertimbangan pak Jokowi untuk menyodorkan Sutiyoso.”
Menurut Partikno, Presiden Jokowi juga sudah mendapatkan sejumlan nama untuk calon Ketum BIN, akantetapi hanya ada 1 nama yang sudah diajukan kepada DPR. “Tentu calonnya sangat banyak, akan tetapi presiden mencari yang paling baik, Pak Presiden mencari informasi sebanyak mungkin dari berbagai pihak terkait.”imbuh Menteri Sekertaris Negara, Pratikno.
