Kabar Nasional Jakarta – Target Penyerapan Anggaran DKI Jakarta Meleset Dari Perkiraan
2 min read
Target Penyerapan Anggaran Pemerintah di SKPD atau Satuan Kerja Perangkat Daerah DKI Jakarta yang dipimpin oleh mantan walikota Solo, Jokowi ternyata meleset. Gubernur yang mempunyai nama lengkap Joko Widodo ini mengaku telah banyak Kerja Perangkat Daerah atau SKPD DKI Jakarta yang telah menyerah dan tidak dapat mencapai target penyerapan hingga mencapai 90% – 97%.
Sebelum akhir tahun 2013 atau tepatnya pada 31 Desember 2013, Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD DKI Jakarta hanya mampu menyerap anggaran yang telah disediakan dari APBD DKI Jakarta 2013 sebesar 50,1 triliun Rupiah sebesar 68% saja.
Gubernur Jokowi yang ditemui dirumah dinasnya, Jln. Taman Suropati no 7, Menteng, Jakarta menegaskan bahwa ada SKPD yang memutuskan telah menyerah dalam hal ini.
“Hanya 68% saja. Sudah ada 7 dinas yang telah melapor kepada saya dan mengatakan telah menyerah.”
Meskipun tidak mau menyebutkan 7 SKPD yang telah dimaksud, Jokowi menyebutkan bahwa penyebab SKPD kesulitan menyerap dana anggaran tersebut dikarenakan adanya masalah yang muncul secara tiba – tiba dan tidak terduga. Seperti masalah mengenai pembebasan lahan yang seharusnya dapat berjalan dengan baik, justru malah menimbulkan banyak masalah.
“Seperti pada Dinas Pertamanan. Awal mulanya semua dapat berjalan dengan lancar. Namun kita mengalami kesulitan di tengah jalan. Selain itu masalah pembebasan atau pembelihan lahan yang akan dijadikan ruang terbuka hijau. Permasalah tersebut tidak dapat berhenti disitu saja.”
“Dinas PU juga mengalami masalah. Masalah tentang pembebasan tanah. Belum lagi ditambah lelang tender yang banyak memakan waktu yang sangat lama dengan proses sanggahan yang terkadang membutuhkan waktu yang tidak sebentar.”
Meskipun demikian, Joko Widodo mengaku bahwa dirinya tetap optimis. Dia yakin SKPD akan memenuhi target penyerapan anggaran yang telah menjadi target Jokowi.
“Sekarang masih ada waktu, saya tetap yakin. Apalagi dari awal pengangkatan kepala dinas, kita sudah mengikat perjanjian. Kalau sanggup ya terus jalan, kalau tidak yang sudah tahu resiko yang dia terima seperti apa.”
“Saat ini yang terpenting adalah SKPD dapat mencapai target 90% penyerapan dana. Soalnya tahun 2012 lalu penyerapan di Jakarta menjadi penyerapan paling kecil di Indonesia. Jakarta hanya mampu menyerap 82% saja.”
