Kabar Nasional – Hasil Autopsi Suryo Utomo, Dosen ITB yang Ditemukan Tewas
2 min read
Jenasah dosen ITB (Institut Teknologi Bandung) Suryo Utomo yang beberapa hari dikabarkan hilang ditemukan di Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur, pada hari Sabtu sore pekan lalu. Polisi pun langsung melakukan proses autopsi. Dari hasil penyelidikan dan autopsi yang dilakukan di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Cianjur, polisi berhasil menemukan tanda – tanda adanya upaya bunuh diri.
Kombes Pol. Yusri Yunus Kepala Bidang Humas Polda jawa Barat mengutarakan, dari hasil setalah dilakukan autopsi ditemukan adanya luka bekas sayatan di lengan kiri korban. diduga kuat, dosen ITB tersebut melakukan percobaan bunuh diri.
“Jadi sebelum akhirnya memutuskan untuk meloncat, beliau ada upaya lain untuk bunuh diri dengan berusaha menyayat lengan kirinya. Rupanya hal itu belum berhasil, kemudian beliu mencoba dengan mengguyur tubuhnya dengan bensin untuk membakar dirinya sendiri,” kata Yusri saat ditemui di Maskas Polda Jabar, Kota Bandung, Senin (15/05/2017).
Diduga beliau merasa kepanasan, lanjut Yusri, korban akhirnya mencopot celananya yang sudah terbakar. Dia juga mengatakan, tanda – tanda adanya upaya bakar diri berhasil ditemukan dari bau bensin yang ada di tubuh korban saat dilakukan autopsi.
“Dia mencopot celananya yang sudah terbakar dan terlihat dari autopsi itu ada luka bakar pada bagian kakinya. Selain itu juga tercium bau bensin dari tubuhnya itu,” katanya.
Selain itu, pada bagian kepalanya juga ditemukan luka. Penyebab kematian dosen Suryo diduga kuat karena melompat ke jurang yang mempunyai ketinggian sekitar 20 meter.
“Di bagian tulang iga bagian dada kiri, tulang iga 1, 2, 3, serta 4 patah. Lalu ada luka sayatan di tangan kiri bagian atas, di bagian punggung tulang yang patah pada punggung kanan dan kiri, di bagian paha kanan patah tertutup serta ada gumpalan darah pada bagian kepala dan dada,” jelas Yusri.
“Dugaan kuat jika korban bunuh diri dengan meloncat ke jurang dengan ketinggian 20 meter, tempat kejadian perkara korban meloncat ke jurang tidak jauh dari kendaraan pribadinya yang ditinggalkan sekitar 300 meteran,” tambah Yusri.
Saat ini polisi tengah meakukan penyelidikan penyebab dari korban nekat bunuh diri. Keluarga dosen ITB itu, saat ini juga belum bisa memberikan keterangan karena kondisi belum tenang.
