Kabar Nasional – Akhir Pelarian Pelaku Pembunuhan Gadis 13 Tahun di Cengkareng
2 min read
Pelarian Wahyu alias Surayani (31) akhirnya berkhir di tangan aparat polisi. Pembunuh ramaja putri yang masih berusia 13 tahun berinisial A di Cngkareng, Jakarta Barat itu akhirnya tewas setelah tertembus timah panas petugas polisi dalam proses penangkapan yang terjadi pada hari Senin 12 Juni 2017 malam.
“Pelaku sudah berhasil kami amankan semalam di daerah Tangerang Kota. Pelaku ini juga mengenal ayah dari korban,” ujar AKBP Andi Adnan, saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (13/06/2017) pagi.
Andi juga menuturkan, pelaku terpaksa harus dilumpuhkan dengan timah panas sebab dia berupaya untuk melawan petugas. Pelaku akhirnya tertembak di bagian dadanya dan juga sempat dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, tapi sayngnya nyawanya tidak dapat di tolong.
“Dia melawanpetugas dengan menggunakan senjata api rakitan, makanya kita jalankan prosedur tindakan tegas terukur,” jelas dia.
Dengan begitu, maka kasus pembunuhan remaja 13 tahun ini dinyatakan selesai. Sebab, pelaku tunggal pembunuhan sudah meninggal dunia.
“Pelakunya hanya satu orang saja. Jadi kasus ini selesai,” taegas Andi.
Gadis yang berinisial A yang ditemukan meninggal dengan kondisi mengenaskan dirumahnya yang terletak di Jalan Safir Nomor 120, RT 03 Rw 07, Kedaung Kalingke, Cengkareng, Jakarta barat, pada hari Sabtu petang 03 Juni 2017.
Jenasah gadis yang masih berusia 13 tahun itu pertama kalinya ditemukan oleh kakeknya dalam kondisi leher dan kaki yang terikat. Sebelumnya beberapa tetangga korban juga sempat mendengar suara orang minta tolong sebelum A ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
“Yang jelas korban sempat diperkosa oleh pelaku. Karena ada luka memar dan juga terjadi pendarahan di alat vital korban. namanya juga diperkosa jadi ada spermanya juga,” ucap Kombes Roycke Harry Langie Kapolres Jakarta Barat, di Kantor Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Rabu 07 Juni 2017.
Polisi juga masih akan mencoba untuk mendalami apakah pemerkosaan itu terjadi sebelum atau sesudah koban dalam kondisi sudah tidak bernyawa atau masih hidup. Sementara itu motif dari kasus ini juga masih dalam proses penyelidikan, termasuk adanya kemungkinan jika pembunuhan ini sudah direncanakan.
