Kabar Mancanegara Terhangat – Peluru Diduga Sebagai Penyebab Insiden Anjloknya Amtrak

Investigasi atas insiden anjloknya kereta api Amtrak Philadephia, Amerika Serikat dengan 8 korban tewas masih dilakukan. Pihak Biro Investigasi Federal (FBI) dilibatkan usai ditemukan adanya lubang bekas peluru di jendela milik lokomotif kereta itu. Ketika diinterogasi, sang masinis kereta Amtrak pada saat kejadian mengaku tak dapat mengingat apapun yang sempat terjadi sebelum kereta tersebut hingga sejumlah gerbongnya terguling.

Insiden pada hari Selasa (12/5) malam tersebut menewaskan 8 penumpang serta melukai hingga 200 orang lebih. Sesuai dengan yang dilansir oleh Reuters, pada Sabtu (16/5/2015), anggota NTSB, Robert Sumwalt mengatakan bahwa pihak FBI dilibatkan untuk penyelidikan terhadap retakan kaca jendela lokomotif milik Amtrak yang mempunyai pola kerusakan yang mempunyai bentuk lingkaran.

Atas temuan tersebut, memicu para analisis bahwa Amtrak. 188 tersebut kemungkinan sempat terkena peluru, ataupun dilempar batu maupun objek lain sebelum ia anjlok. Hal tersebut dapat menambah petunjuk untuk penyelidik yang awalnya hanya terfokus kepada kecepatan kereta yang terus bertambah sampai 2 kali lipat, 160 KmH hanya dalam menit sebelum anjlok.

Sementara itu, asisten kondektur kereta mengatakan pada NTSB, kereta tersebut beroperasi normal di hari kejadian sampai beberapa menit sebelum berhenti pada stasiun 30^th Street Philadephia, pemberhentian terakhir sebelum insiden. Saat itu, asisten kondektur tersebut mengaku ia sempat mendengar masinis Brandon Bostian (32) melakukan kontak radio pada masinis lainnya pada Southeastern Pennsylvania Transportation Authority (SEPTA), untuk membahas tentang retakan pada kaca gerbong.

Masinis yang lainn itu mengatakan pada operator bahwa kaca jendelanya mengalami retak oleh objek yang diduga dari senjata api maupun dilemparkan pada keretanya. Sang masinis lain , dilanjut Sumwalt, segera menghentikan keretanya sebab ada kondisi darurat. Sang asisten kondektur kereta Amtrak tersebut juga menambahkan pada tim penyelidik dari NTSB, bahwa Bostian juga sempat mengatakan bahwa ia sempat curiga bahwa kereta yang akan dikemudikannya itu juga sedang mengalami sebuah retakan serupa. Masih belum ada laporan hasil penyelidikan resmi dari aparat berwenang terkait insiden ini.