Fri. Apr 14th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Venezuela Tuduh AS Gunakan Sanksi Baru untuk Menyabotase Pemilihan

2 min read

Venezuela pada hari Sabtu menuduh Amerika Serikat menggunakan sanksi baru terhadap pejabat tinggi pemerintahnya untuk menyabotase pemilihan presiden yang kontroversial pada hari Minggu, yang dikatakan oposisi negara itu telah dicurangi.

AS menggenjot tekanan pada pemerintah Presiden Nicolas Maduro pada hari Jumat, menuduhnya mendapatkan keuntungan dari pengiriman narkotika ilegal dan menjatuhkan sanksi terhadap pejabat No. 2 di Partai Sosialis yang berkuasa, Diosdado Cabello.

Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi terhadap Maduro atas pelanggaran hak asasi manusia dan menyalahkannya atas krisis ekonomi dan politik Venezuela saat ini. Tetapi Jumat menandai pertama kalinya Washington secara terbuka menghubungkan Maduro dengan perdagangan narkoba.

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Maduro menyebut sanksi itu sebagai bagian dari “kampanye agresi sistematis” oleh pemerintahan Presiden Donald Trump dan mengatakan mereka tidak punya dasar hukum.

“Tidak mengherankan bahwa pada malam pemilihan baru, ketika orang-orang Venezuela akan keluar untuk membela demokrasi mereka melawan agresi imperialis yang mencoba dan menggagalkannya, sekali lagi rezim AS mencoba untuk menyabot pemilihan,” katanya.

Departemen Keuangan AS pada Jumat memberlakukan sanksi terhadap Cabello, istrinya, Marleny Josefina Contreras yang mengepalai lembaga pariwisata negara itu, dan saudaranya, Jose David.

Maduro diperkirakan pada hari Minggu untuk menangkis tantangan dari kandidat oposisi Henri Falcon, yang melanggar koalisi oposisi utama koalisi terhadap pemungutan suara yang katanya dicurangi untuk memastikan Maduro memenangkan masa jabatan kedua.

Partai oposisi garis keras, Popular Will, pada hari Sabtu menegaskan seruannya bagi Venezuela untuk memboikot pemilu dan menggambarkannya sebagai “dalil elektoral yang berusaha untuk memvalidasi kediktatoran di Venezuela dan dunia.”

Maduro menegaskan pemilihan akan bebas dan adil, dan menuduh oposisi menolak untuk berpartisipasi karena tahu itu tidak bisa menang.

Namun, pemerintahnya terpaksa beralih ke pengamat dari negara-negara sekutu untuk memantau pemungutan suara hari Minggu. Itu telah mengundang PBB dan badan-badan internasional lainnya untuk mengirim pengamat, tetapi PBB percaya bahwa kondisi itu tidak ada untuk menjamin suatu proses yang demokratis.

Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, dan beberapa negara di Amerika Latin mengatakan mereka tidak akan mengakui hasil jajak pendapat dengan alasan bahwa mereka tidak transparan atau adil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *