Kabar Internasional – Topan Super Mangkhut Telah Mengganggu Pelayanan Kapal Selat Qiongzhou

Layanan kapal feri pada Selat Qiongzhou China Selatan telah diberhentikan pada Sabtu pagi 14/9/2018 waktu setempat. Waktu itu Topan Super Mangkhut telah mendekati Provinsi Hainan serta Guangdong di China Selatan, sebagaimana yang diungkapkan oleh pemerintah lokal.

Topan Mangkhut diperkirakan telah memasuki daratan pada suatu daerah diantara Guangdong Barat serta Hainan Timur pada Minggu malam. Topan tersebut membawa hujan lebat disertai angin kencang sebagaimana yang telah dikabarkan oleh biro prakiraan cuaca lokal.

Berdasarkan laporan dari Pusat Meteorologi Nasional China, Topan Mangkhut telah bergerak menuju arah barat laut dengan kecepatan 26 km/jam pada pukul 08.00 waktu setempat. Topan tersebut melintas sekitar 1.000 kilometer dari Kota Yingjian di Guangdong, sebagaimana laporan Xinhua.

Lembaga kelautan provinsi juga telah mengerahkan sejumlah helikopter serta perahu tunda untuk bisa mengevakuasi 3.238 pekerja kilang minyak lepas pantai serta memerintahkan 6.266 kapal guna berlindung dari terjangan topan Mangkhut.

Sementara itu, Topan Super Mangkhut telah menyebabkan 15.000 orang harus dievakuasi dari provinsi utara Filipina pada Jumat waktu setempat. Tetapi kantor pihak manajemen bencana negara telah mengatakan apabila sudah ada lebih dari tiga puluh ribu warga yang telah dievakuasi.

Topan Super Mangkhut sudah menghancurkan jendela-jendela, menerbangkan benda-benda yang dilewatinya. Hal yang paling fatal ialah melumpuhkan saluran listrik pada Pulau Luzon menjelang waktu fajar.

Berdasarkan Pusat Peringatan Topan Bersama yang telah berbasis di Hawaii telah mengkategorikan topan Mangkhut sebagai topan super. Dimana topan Mangkhut disertai angin serta hembusan yang kuat, bahkan topan Mangkhut diperkirakan setera dengan Badai Atlantik kategori 5. Topan tersebut sudah lebih dulu menerjang di kepulauan Marina Utara serta Guam, sebagaimana laporan dari Aljazeera.

Apabila Topan Super Mangkhut ini tidak kunjung berlalu, maka kawasan Guangdong dan Hainan diperkirakan akan terus mengalami kerusakan. Sampai dengan kabar ini diberitakan, proses pelayanan pelayaran pada Selat Qiongzhou juga masih belum bisa dioperasikan.

Terjangan angin yang cukup kuat, membuat otoritas setempat menutup segala aktivitas pelayaran hingga kondisi kembali memungkinkan untuk dilakukan pelayaran.