Kabar Internasional Terkini – AS Mulai Gerah Terkait Aksi Snowden

National Security Agency atau Badan intelijen Amerika Serikat,  telah memperkirakan sedikitnya 200.000 dokumen yang bersifat rahasia milik negara Paman Sam ini telah dibocorkan pada media akibat eks analisnya, Edward Snowden seperti diutarakan Direktur NSA Jenderal Keith Alexander pada penghujung bulan lalu.

Dalam sebuah tanya-jawab usai ceramah di hadapan kelompok pemerhati terhadap urusan luar negeri yang diadakan di Baltimore, pada 31 Oktober 2013 lalu, Alexander ditanya terkait langkah yang diambil pemerintah guna menghentikan Snowden membeberkan informasi lain pada publik. “Saya harap ada tehnik guna mencegahnya. Snowden sudah memberikan sekitar 50 hingga 200.000 buah dokumen pada wartawan. Dan ini mungkin akan terus keluar,” dijelaskan Alexander.

Para penyedik yang mengurus kasus Snowden mengisyaratkan jumlah dokumen yang dapat diakses oleh Snowden hingga ratusan ribu jumlahnya. Pejabat AS telah mengetahui jenis dokumen yang diakses Snowden, tetapi mereka belum yakin dokumen mana telah diunduhnya. Dokumen NSA yang telah dibocorkan Snowden mayoritas berlabel “Sangat Rahasia”. Materi dokumen bocoran Snowden pun mencakup rincian teknis kegiatan pengupingan yang telah dilakukan AS serta negara yang menjadi sekutunya.

Direktur Pusat Kontra-Terorisme Nasional, Matthew Olsen, dari Kantor Direktur Intelijen Nasional AS, menyatakan bahwa pembocoran yang dilakukan oleh Snowden dinilai “sangat merusak.” ” Pastinya, pembocoran ini membuat tugas kami menjadi lebih berat. Kami melihat bahwa teroris mempelajari metode kami dalam mengumpulkan informasi intelijen dimana mereka akan beradaptasi lalu mengubah cara mereka dalam berkomunikasi, ” terangnya di sidang dengar pendapat bersama Kongres AS, pada Kamis 14 November 2013.

Beberapa hari ini, pejabat AS mengatakan, panel berisi mantan para pejabat dan juga pakar bentukan Obama akan mengkaji operasi NSA, melaporkan simpulan sementaranya kepada Gedung Putih. Laporan akhir dari panel tersebut dijadwalkan akan rampung pada 15 Desember 2013.

Laporan itu, bersama dengan kajian lain yang dibuat oleh Gedung Putih, mungkin akan menyebabkan adanya perubahan kebijakan untuk akhir tahun ini. aSnowden sendiri saat ini berada di Rusia, usai mendapatkan suaka yang bersifat sementara selama setahun sejak bulan Agustus lalu.