Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Tentara Yordania Menerima Hukuman Seumur Hidup

2 min read

Sebuah pengadilan militer di Amman pada hari Senin 917/7) menvonis seorang tentara Yordania denngan hukuman penjara seumur hidup dan kerja paksa. Vonis hukuman ini dekeluarkan setelah terdakwa terlibat dalam pembunuhan tiga pelatih militer Amerika Seriakat di luar sebuah pangkalan militer pada tahun lalu.

Maarik al-Tawaiha, berusia 39 tahun telah dinyatakan bersalah telah menembaki para pelatih saat mereka menunggu untuk memasuki markas King Faisal di Al-Jafr di Yordania selatan pada tanggal 4 November.

Dokumen tuntutan tersebut tidak menunjukkan bahwa tentara tersebut memiliki hubungan dengan kelompok militan. Staf kedutaan Amerika Serikat dan kerabat korban turut hadir dalam persidangan yang digelar pada hari Senin (17/7), yang berlangsung di bawah keamanan ketat dari militer.

Juru bicara Pentagon dari Angkatan Laut, Kapten Jeff Davis mengatakan bahwa Amman adalah mitra strategis dari Washington meski terjadi insiden pembunuhan dan memuji proses peradilan dari kasus tersebut.

“Kami diyakinkan untuk melihat bahwa pelaku telah di bawa ke pengadilan. Kami menghargai akses pengadilan Yordania yang diberikan kepada kami dan keluarga dari para korban, serta kebijaksanaan dan kesungguhan dari pengadilan,” katanya.

Seorang pejabat pengadilan mengatakan kepada koresponden AFP di gedung pengadilan bahwa pengadilan tersebut menjatuhkan hukuman terhadap Twaiha dengan hukuman kerja paksa seumur hidup, sebuah istilah yang biasa berlangsung selama 20 tahun namun dapat berlangsung sampai seumur hidup.

Hal itu juga memberikan hukuman penurunan pangkat dari sersan menjadi prajurit dua dan mengusirnya dari dinas kemiliteran. Penuntutan pada bulan Juni telah menuduhnya melakukan pembunuhan sukarela atas kematian Matthew Lewellen, Kevin McEnroe dan James Moriarty.

Dia juga dituduh telah menghina martabat dan reputasi dari angkatan bersenjata dan melanggar perintah militer. Tawaiha telah ditahan sejak bulan November namun sempat membantah tuduhan tersebut. Pengadilan telah menerima bukti dari penjaga markas dan ahli forensik.

Dalam keputusannya, pengadilan tersebut mengatakan bahwa insiden tersebut terjadi ketika kendaraan yang membawa pelatih tersebut mendekati pintu gerbang dari pangkalan tersebut. Pada saat itu terdengar suara tembakan yang rendah dari sumber dari jarak yang jauh dan tidak diketahui.

Tawaiha, yang bereda di pos penjaga di pintu gerbang mengatakan kepada pengadilan bahwa dia telah menembaki mobil-mobil yang membawa pelatih Amerika Serikat tersebut karena dia menduga ada serangan terhadap pangkalan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *