Kabar Internasional – Tentara & Polisi Hadapi Tindakan Pembunuhan di Desa

Aksi tersebut akan dilakukan terhadap 10 anggota pasukan keamanan Myanmar. Hal ini sehubungan dengan pembunuhan Muslim Rohingya yang ditangkap di negara bagian Rakhine, kata seorang juru bicara pemerintah pada hari Minggu (11/2), dan menambahkan bahwa hal itu tidak terkait dengan laporan Reuters mengenai insiden tersebut.

Reuters pada hari Jumat (9/2) menerbitkan sebuah laporan yang menayangkan peristiwa yang menyebabkan pembunuhan terhadap 10 orang Rohingya di desa Rakhine utara, Din Din yang dimakamkan di sebuah kuburan massal setelah di-hack sampai mati atau ditembak oleh tetangga dan tentara Buddha. Seorang juru bicara pemerintah Myanmar, Zaw Htay, mengatakan bahwa “tindakan sesuai undang-undang” akan diajukan terhadap tujuh tentara, tiga anggota polisi dan enam penduduk desa sebagai bagian dari penyelidikan tentara yang diinisiasi sebelum laporan Reuters dipublikasikan.

Penangkapan itu “bukan karena berita Reuters. Penyelidikan dilakukan bahkan sebelum berita Reuters, “kata Zaw Htay, menambahkan bahwa dia tidak dapat menentukan tindakan apa yang akan diambil terhadap 16 orang tersebut. Pada 10 Januari, militer mengatakan 10 orang Rohingya termasuk dalam kelompok 200 “teroris” yang telah menyerang pasukan keamanan. Warga desa Buddha menyerang beberapa dari mereka dengan pedang dan tentara menembak orang-orang yang tewas, kata militer, menambahkan bahwa hal itu akan mengambil tindakan terhadap orang-orang yang terlibat.

Versi militer dari peristiwa tersebut bertentangan dengan laporan yang diberikan kepada Reuters oleh saksi Muslim Rakhine dan Rohingya. Penduduk desa Buddha melaporkan tidak ada serangan oleh sejumlah besar pemberontak terhadap pasukan keamanan di Inn Din. Dan saksi Rohingya mengatakan kepada Reuters bahwa tentara memetik 10 diantara ratusan pria, wanita dan anak-anak yang mencari keselamatan di pantai terdekat.

Hampir 690.000 Rohingya telah melarikan diri dari negara bagian Rakhine dan menyeberang ke selatan Bangladesh sejak Agustus, ketika serangan terhadap pos keamanan oleh gerilyawan memicu sebuah tindakan keras militer yang menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa mungkin berjumlah genosida. Penyelidikan Reuters atas pembantaian Inn Din inilah yang mendorong penangkapan dua reporter kantor berita tersebut. Warga Myanmar Wa Lone dan Kyaw Soe Oo ditahan pada 12 Desember karena diduga mendapatkan dokumen rahasia. Polisi mengatakan dua petugas polisi juga ditangkap.