Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Suku Di Arizona Menentang Pembangunan Tembok Perbatasan

2 min read

Dinding perbatasan yang diusulkan oleh Donald Trump akan menghadapi hambatan yang cukup besar di Arizona. Di mana suku adat setempat telah bersumpah untuk menentang pembangunan di lahan miliknya, yang akan membuka jalan bagi perlawanan secarra massal yang berpotensi mengikuti model dari Standing Rock.

Tohono O’odham Nation, sebuah suku yang diakui federal yang memiliki area wilayah yang mencakup 75 mil dari perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko, mengumumkan pada hari Kamis (26/1) kemarin  bahwa mereka tidak mendukung pembangungan dinding dan mengkritik Gedung Putih untuk menandatangani sebuah perintah eksekutif tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan suku.

Tohono O’Odham telah mengeluarkan pernyataan untuk meminta bertemu dengan presiden dan pernyataan tersebut muncul ketika wakil kepala suku mendeklarasikan keinginan untuk membangun dinding tersebut harus melewati mayatnya terlebih dahulu.

Di awal pekannya bekerja di kantor pemerintahan, Trump juga telah berjanji untuk segera melakukan pembangunan pipa Dakota Acces, di mana pada tahun lalu sempat dibatalkan karena mendapatkan penolakan dari suku pribumi di Rock Standing Sioux yang berkeras untuk memerangi proyek minyak tersebut.

Suku Tohono O’odham yang memiliki lebih dari 28.000 anggota dan telah mengontrol sekitar 2,8 hektar wilayah reservasi di barat laut daru Arizona, yang telah terganggu dengan zona perbatasan militer yang telah muncul di tengah wilayah tradisional milik mereka.

Suku tersebut secara sejarah telah memiliki wilayah yang tak berpenghuni di bagian selatan yang mencakup Sonora, Meksiko, dan bagian utara dari wilayah Phoenix, Arizona dan di sana masih ada anggota suku yang hidup di wilayah Meksiko. Suku tersebut merupakan suku asli terbesar kedua Amerika yang menghuni di negara tersebut, dan masyarakat ada mengatakan abwha Patroli Perbatasan Amerika Serikat yang terjadi selama puluhan tahun secara signifikan telah mengganggu masyarakat suku dan kehidupan sehari-hari mereka.

“Perbatasan tersebut melewati tanah leluhur kami, dan membagi keluarga yang sebelumnya mampu bolak-balik dengan bebas sejak sebelum garis perbatasan tersebut diresmikan,” kata Bradley Moreno, anggota suku Tohono O’odham yang tumbuh dewasa hanya beberapa mil dari perbatasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *