Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Rusia, Turki Dan Iran Gagal Sepakat Tentang Zona De-Eskalasi Suriah

2 min read

Rusia, Turki dan Iran telah gagal dalam pembicaraan pada hari Rabu (5/7) untuk menyelesaikan kesepakatan mengenai pembentukan empat zona de-eskalasi di Suriah. Sejumlah diplomat mengatakan bahwa hal ini terjadi karena pihak Ankara mengajukan keberatan.

Rusia dan Iran, yang mendukung pemerintahn Bashar Al Assad dan Turki, yang mendukung beberapa kelompok pemberontak, bertujuan untuk mencapi sebuah konsesnsus di zona tersebut pada akhir Agustus, ketika delegasi mereka akan bertemu kembali di ibukota Kazakhstan.

Kegagalan ini sendiri merupakan langkah mundur bagi Moskow, yang menjadi arsitek utama dalam rencana tersebut, karena telah berusaha untuk menyelesaikan perang saudara di negara Suriah.

“Selama konsultasi ini, pihak Turki mengatakan bahwa dibutuhkan lebih dari banyak wakktu dalam rangka untuk membuat keputusan yang tepat,” kata juru runding senior Rusia, Alexander Lavrentyev.

Bashar Al Ja’afari, seorang negosiator utama dari pemerintah Damaskus mengemukakan pendapatnya secara lebih terarah. “Delegasi Turki merasa keberatan dengan pengadopsian dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan mekanisme kesepakatan mengenai zona de-eskalasi,” katanya.

Rusia, Turki, dan Iran telah membentuk sebuah kelompok kerja untuk mendamaikan posisi mereka sebelum pertemuan Astana di kesempatan berikutnya yang ditetapkan pada pekan terakhir di bulan Agustus.

Lavrentyev mengatakan bahwa rincian terkait zona de-eskalasi di selatan perlu disepakati dengan Amerika Serikat dan Yordania, yang mendukung pemberontak yang berbasis di wilayah tersebut. Delegasi Turki tidak memberikan pernyataan kepada media setelah perundingan tersebut.

Sekretaris Negara Amerikas Serikat, Rez Tillerson mengajukan kemungkinan pada hari Rabu (5/7), dalam beberapa langkah bersama dengan Moskow untuk mempromosikan stabilitas di Suriah dan mendesak semua pihak untuk memerangi militan Negara Islam di negara tersebut untuk menghindari konflik satu sama lain.

“Amerika Serikat siap untuk mengeksplorasi kemungkinan membangun dengan mekanisme gabungan Rusia untuk memastikan stabilitas, termasuk zona larangan terbang, pada pengamat gencatan senjata di darat, dan pengiriman bantuan kemanusiaan yang terkoordinasi,” kata Tillerson dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri.

“Jika kedua negara kita bekerja sama untuk membangun stabilitas di lapangan, ia akan meletakkan dasar bagi kemajuan penyelesaian masa depan politik Suriah,” katanya dalam pernyataan tersebut, yang tidak secara langsung membahas perundingan dengan Astana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *