Kabar Internasional – Rusia Kerahkan Pasukan Khusus Ke Perbatasan Libya

Rusia Tampaknya telah mengerahkan pasukan khusus mereka ke sebuah pangkalan udara di Mesir Barat dekat dengan perbatasan Libya dalam beberapa hari terakhir. Langkah tersebut diyakini telah menambah kekhawatiran pihak Amerika Serikat tentang peran Moskow yang semakin dalam di Libya.

Laporan tersebut tiba setelah kekerasan baru-baru ini yang meletus di sekitar terminal minyak utama di timur negara tersebut dan ibukota Tripoli.

Amerika Serikat dan pejabat diplomatik mengatakan bahwa keterlibatan Rusia tersebut kemungkinan menjadi bagian dari upaya untuk mendukung komandan militer Libya, Khalifa Haftar, yang mengalami kemunduran pada tanggal 3 Maret atas serangan oleh Brigade Pertahanan Benghazi (BDB) pada terminal minyak yang dikuasai oleh pasukannya.

Pada hari Selasa (14/3) petang waktu setempat, ketua parlemen timur Libya mengatakan bahwa Rusia telah berjanji memberikan bantuan militer kepada pemerintahan yang memisahkan diri yang didukung oleh Haftar. Agila Saleh mengatakan kepada kantor berita Rusia Ria Novosti yang mengatakan bahwa parlemen timur memiliki permintaan untuk pelatihan dan dukungan perbaikan militer dari Moskow.

“Kami telah dijanjikan bantuan dalam memerangi tindakan terorisme,” kata Saleh.

Pasukan yang setia kepada Haftar mengatakan pada hari Selasa (14/3) kemarin bahwa mereka telah berhasil menguasai kembali terminal minyak di Ras Lanuf dan Es Sider dari pasukan BDB.

Pertempuran di Tripoli antara kelompok bersenjata rival yang dipimpin oleh utusan dari PBB, Martin Kobler telah memperingatkan bahwa warga sipil berada dalam resiko yang sangat besar. Sejumlah saksi mata mengatakan bahwa mereka mendengar suara tembakan dan ledakan terdengar di dua lingkungan di bagian barat dari Kota, setelah bentrokan yang pecah pada hari Senin (13/3).

“Kami tidak memiliki tempat untuk melarikan diri dari pertempuran, yang bisa kami lakukan adalah berdoa bahwa tidak ada tembakan yang mengenai rumah kami. Orang-orang bersembunyi di dalam ruangan. Sekolah telah ditutup,” kata seorang warga lokal yang mengatakan kepada Agence France-Presse.

Para pejabat Amerika Serikat yang berbicara tanpa menyebutkan nama mengatakan bahwa Washington telah mengamati apa yang tampaknya menjadi operasi khusus Rusia dan pesawat di Sidi Barrani, sekitarl 100 kilometers dari perbatasan Mesir-Libya.