Kabar Internasional – Reza Aslan Dikritik Karena Film Dokumenter Kanibalisme Hindu

Reza Aslan, seorang sarjana dan presenter TV telah dipaksa untuk memakan otak manusia saat syuting film di daerah pinggiran. Daerah tempat keberadaan sekte Hindu kanibalisme untuk seri terbaru dalam agama-agama di dunia, namun hal tersebut mungkin hanya merupakan masalah yang kecil yang disebabkan oleh penulis asal Amerika Serikat tersebut.

Beberapa orang India dan kelompok Hindu Amerika mengatakan bahwa pembukaan serial episode yang ditayangkan oleh CNN, Believers, yang berfokus pada sekte Aghori yang disebut sebagai Hinduphobic dan mencoba mensensasionalkan aspek dari agama terbesar dari dunia ketiga tersebut.

Episode tersebut ditayangkan di seluruh dunia pada hari Minggu (5/3) kemarin, yang terjadi ditengah kekhawatiran yang terus meningkat, yang diambil oleh menteri senior pemerintahan India, atas kerentanan warga India yang berbasis di Amerika Serikan dan India-Amerika menyusul rentetan dugaan kejahatan kebencian dalam beberapa pekan terakhir.

Dalam program tersebut, Aslan bertemu dengan sekelompok nomaden Aghori di luar kota suci umat Hindu, Varanasi, yang mencoreng wajahnya dengan menggunakan abu manusia yang telah dikremasi dan membujuknya untuk minum alkohol dari tengkorak.

Seorang pertama Aghori, yang pada satu titik juga mengancam untuk memenggal kepala Aslan karena berbicara terlalu banyak, yang juga memberi makan presenter tersebut yang ia klaim merupakan bagian dari otak manusia.

Aslan kemudian menindaklanjuti episode pertama tersebut dengan posting promosi di Facebook dengan menulis: “Ingin tahu bagaimana rasa dari otak manusia yang telah mati? Arang. Rasanya seperti gosong dan garing!”.

Segmen tersebut berakhir dengan orang yang dianggap suci tersebut melemparkan kotoran ke arah kru TV yang membuat mereka beserta Aslan berlarian.

Aslan sendiri memperjelas dalam episode tersebut bahwa Aghori, yang jumlahnya hanya beberapa ribu di dunia yang diperkirakan memilki penganut Hindu yang mencapai satu milyar adalah merupakan kelompok pinggiran. Aslan juga sempat mewancarai penganut Aghori dan mengatakan bahwa mereka tidak berlatih untuk menjadi seorang kanibal.

Namun fokus dari sekte ekstrim tersebut seperti telah menyebabkan bahwa penayangan tersebut telah membuat kesalahpahaman terhdap karakter dari penganut Hindu untuk pemirsa yang memiliki sedikit pemahaman agama, disaat masyarakat India-Amerika yang masih belum pulih daru serangan pada dua orang Hindu dan seorang pria Sikh dalam kejahatan kebencian dalam dua minggu terakhir.