Kabar Internasional – Presiden Afghanistan Beri Selamat Kepada Pasukan Bersenjata untuk Kemenangan di Ghazni

Presiden Ashraf Ghani memberi selamat kepada angkatan bersenjata Afghanistan di Ghazni pada hari Jumat (17/8) atas kemenangan mereka dari gerilyawan Taliban di kota Ghazni. Hal ini disampaikan setelah bentrokan yang menewaskan sedikitnya 150 tentara dan 95 warga sipil.

Penggerebekan lima hari Taliban terhadap Ghazni mereda pada hari Rabu (15/8) setelah para pejabat Afghanistan menyatakan bahwa mereka telah mendapatkan kembali kendali penuh atas kota itu dengan membunuh ratusan pejuang Taliban. Ghani bertemu dengan pejabat di Ghazni, sebuah kota di Afghanistan tengah di jalan raya utama yang menghubungkan ibukota, Kabul, dengan selatan, untuk menilai keamanan, dan juga bertemu keluarga korban dan berdoa untuk almarhum.

“Saya di sini untuk membantu semua orang yang menderita kerugian, saya berkomitmen untuk membangun kota dan juga melakukan segalanya untuk melindungi Ghazni,” kata Ghani setelah tiba di kota.

“Tentara kami bertempur dengan gagah berani dan kami berkomitmen untuk membawa perdamaian,” katanya.

Serangan terhadap Ghazni mengungkap cengkeraman rapuh Pemerintahan Ghani yang didukung Barat memiliki keamanan dan ketidakmampuannya untuk mencegah serangan berskala besar. Itu juga datang ketika pemerintah Ghani dan mitra internasionalnya telah mendorong gencatan senjata kedua selama libur Idul Fitri minggu depan.

Ribuan gerilyawan Taliban memasuki Ghazni setelah menghancurkan pos-pos pemeriksaan, menewaskan puluhan tentara dan polisi Afganistan, memotong komunikasi dan jalan raya. Polisi mundur setelah para penyerang menangkap kantor-kantor pemerintah dan markas polisi, kata seorang pejabat keamanan senior di Kabul. Para pemberontak berkeliaran dengan bebas di sekitar Ghazni, menghancurkan toko-toko, memaksa warga sipil untuk memasak, dan menggunakan beberapa sebagai tameng manusia selama bentrokan.

Tentara Afganistan, yang didukung oleh pasukan AS, mengusir pejuang Taliban keluar dari kota yang dulu ramai, yang terhuyung-huyung, setelah lima hari pertempuran. Para pejabat yang bekerja di istana kepresidenan mengatakan kehancuran dan trauma yang ditimbulkan pada ribuan warga Ghazni membutuhkan dukungan domestik dan internasional yang mendesak.

“Perang lima hari telah berakhir tetapi proses kompleks membangun kembali kota dan melindunginya dari serangan baru dimulai sekarang,” kata seorang pejabat senior di kantor Ghani di Kabul.

Organisasi bantuan internasional mengatakan pasokan medis, makanan dan air akan diberikan kepada ribuan penduduk dan ambulans itu mengangkut orang-orang yang terluka ke rumah sakit.