Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Pemimpin Chechnya Bantah Laporan Pembersihan Anti-Gay

2 min read

Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov telah melakukan pertemuan dengan Vladimir Putin. Pertemuan ini guna membantah laporan mengenai anti-gay yang melakukan pembersihan di Selatan wilayah republik Rusia yang dia jalankan.

Surat kabar Novaya Gazeta menuduh bahwa lebih dari 100 pria Chechnya yang dicurigai sebagai gay telah ditangkap dan setidaknya tiga orang telah terbunuh. Meskipun penyangkalan Kadyrov, bukti adanya kampanya besar-besaran terhadap laki-laki gay sedang dibangun.

Selama pertemuan yang disiarkan melalui televisi pada hari Rabu (19/4) sore waktu setempat di Kremlin, Kadyrov mengangkat sebuah artikel yang provokatif tentang Republik Chechnya, tentang kejadian yang terjadi dan penahanan yang seharusnya dilakukan.

Putin tidak memintanya untuk mengklarifikasi komentarnya atau mengajukan pertanyaan lanjutan, yang membuat pertemuan tersebut terlihat lebih seperti pertunjukan dukungan publik dalam menghadapi kritik internasional.

Guardian telah berbicara dengan empat orang yang telah terlibat dalam pembebasan anti-gay dengan cara yang berbeda, termasuk satu orang yang berbicara tentang penyiksaan dengan sengatan listrik selama lebih dari satu minggu di mana dia di tahan di pengakaran dengan lebih dari satu lusin pria lainnya yang dicurigai gay.

Minggu ini,Guardian berbicara kepada dua orang yang telah menjadi sasaran untuk menjadi gay. Keduanya berada di luar Chechnya, karena telah meninggalkan republik tersebut, namun mereka tidak menginginkan nama, usia atau faktor identifikasi lainnya untuk dipublikasikan, dengan alasan rasa takut terhadap pejabat Chechnya dan keluarga mereka sendiri.

Ismail (bukan nama sebenarnya), mengatakan abhwa dia pertama kali ditangkap oleh pejabat Chechnya pada bulan Oktober. Dia bertukar foto dengan seorang pria di media sosial dan orang-orang setuju untuk bertemu untuk berkencan. Ketika mereka bertemu, alih-alih membawa Ismail ke rumah yang telah dijanjikan, pria tersebut mengantarnya ke tempat terbuka di hutan, di mana tiga pria yang berseragam militer menelanjanginya dan memukulinya, sementara yang lain merekam aksi tersebut.

“Mereka meneriaki saya dan menghina saya, mereka mematahkan rahang saya dan membuat saya berlumuran darah. Mereka mengatakan kepada saya bahwa saya harus membayar uang suap yang besar atau mereka akan memberika tahu keluarga saya bahwa saya adalah seorang gay,” kata Ismail dalam sebuah wawancara yang tertutup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *