Kabar Internasional – Pembunuhan Aktivis Kolombia Tidak Dapat Ditoleransi

Wanita yang berada di dalam pemerintahan yang muncul sebagai pengganjal dalam upaya Kolombia untuk melaksanakan perjanjian perdamaian. Ia mengatakan pada pekan lalu bahwa budaya impunitas atas pembunuhan aktivis hak asasi manusia tidak akan mendapatkan toleransi.

Akhir dari impunitas dari pembunuhan semacam ini sangat penting untuk memaksakan perjanjian perdamaian, yang juga tentang mengakhiri penggunaan semua senajat untuk tujuan-tujuan politik di negara Kolombia.

Menteri Tenaga Kerja, Clara Lopez merupakan seorang pemimpin partai Democratic Pole yang merupakan sayap kiri yang mengayunkan pemilihan presiden tahun 2014 dalam upaya untuk mendukung pengarsitekan proses perdamaian, yang juga merupakan pemenang hadiah nobel perdamaian tahun 2016, Presiden Juan Manuel Santos. Dia baru saja diangkat ke komisi nasional untuk reintegrasi, yang dituduh membantu gerilyawan dari FARC (Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia) kembali ke masyarakat setelah 63 tahun berperang.

Berbicara kepada media Observer saat kunjungan dirinya ke London, Lopez mengatakan bahwa pembunuhan terhadap aktivis dan orang-orang yang menghilangkan mereka adlah bagian dari pembukaan demokrasi negaranya, seperti yang dipersyaratkan dalam proses perdamaian. Hal ini membutuhkan upaya untuk mengakhiri impunitas yang ditandai dengan pelanggaran HAM tersebut oleh pasukan pembunuh dari sayap kanan.

Lopez menetapkan ketegasan dengan keras dalam proses perdamaian, karena dalam penyediaan pertama, reformasi tanah, selain undang-undang sebelumnya pada pengembalian tanah yang disita.

“Pembunuhan ini sedang berlangsung karena situasi politik atas lahan. Selama beberapa dekade, orang telah terusir dari tanah mereka yang secara hukum mereka gunakan untuk bertani, meskipun tidak memiliki akta tanah. Mereka diungsikan oleh pemilik tanah dengan cara yang menjijikkan, menggunakan paramiliter sayap kanan. Hingg saat ini, orang-orang yang menarik pelatuk dilindungi oleh orang-orang yang memerintah mereka. Saat ini pelaksanaan proses predamaian dan ganti rugi lahan mengaruskan kami untuk bertindak setelah orang-orang menembakkan pistol mereka. Kami perlu menemukan otak dibalik pembunuhan ini dan mengantarkan mereka ke tangan pengadilan,” ujar Lopez.

Lopez juga mengatakan abhwa mereka harus bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap aktivis akan dikenakan pengadilan perdamaian khusus yang disepakati saat negoisasi dengan FARC meskipun hal tersebut tidak menyangkut kejahatan dari FARC.