Kabar Internasional – Partai Erdogan Kalah Oleh Kebangkitan Oposisi

Cengkeraman presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan pada Turki ditantang oleh oposisi yang bangkit kembali dalam pemilihan lokal, dengan partai Keadilan dan Pembangunannya (AKP) yang berkuasa kehilangan kendali atas Ankara dan berada di jalur kehilangan Istanbul, menurut hasil pemilihan lokal tidak resmi.

Voting di 30 kota, 51 ibukota kota dan 922 distrik di seluruh negeri pada hari Minggu telah dipandang secara luas sebagai referendum tentang penanganan presiden terhadap krisis ekonomi Turki ketika negara dengan 81 juta orang menghadapi resesi untuk pertama kalinya sejak Erdogan memasuki kantor 16 bertahun-tahun lalu.

Ini juga merupakan ujian lakmus untuk mengetahui apakah pemimpin Turki itu bersedia menggunakan kekuatan presidensial yang baru diperluasnya dan meningkatkan nafsu terhadap tindakan otoriter untuk mengamankan dominasi AKP di dua kota utama negara itu.

Para pemilih di Ankara, ibu kota, memberikan pukulan definitif kepada koalisi pemerintah pada hari Minggu, yang membuat kota itu di luar kendali partai-partai Islam untuk pertama kalinya dalam 25 tahun. Istanbul tercinta Erdogan, kota kelahirannya dan tempat ia memulai karir politiknya sebagai walikota pada tahun 1994, tampaknya akan mengikuti.

Hilangnya AKP di Ankara oleh kandidat walikota Partai Republik (CHP) sekuler, Mansur Yavaş, mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh negara. AKP mengatakan akan mengajukan banding.

Di Istanbul pada hari Senin, penantian yang menyakitkan untuk hasil pertama dalam pemilihan walikota kota masih belum berakhir. Pada satu titik, kandidat AKP, mantan perdana menteri Binali Yıldırım, dan kandidat oposisi Ekrem İmamoğlu, masing-masing memperoleh 48,7% suara, dengan 98,8% suara dihitung, sebelum İmamoğlu maju dengan keunggulan 0,28 poin persentase.

Erdogan terbang kembali ke Istanbul dari Ankara pada Senin malam, di mana ia diyakini akan bertemu dengan Yıldırım, gubernur kota, dan kepala kepolisian Istanbul.

Pada hari Senin pagi, poster-poster presiden bersama Yıldırım yang berterima kasih kepada Istanbullus karena suara mereka telah terpampang di papan iklan di sekitar kota, tetapi deklarasi awal kemenangan malam sebelumnya adalah prematur.

İmamoğlu, kandidat koalisi CHP, juga menyatakan dirinya sebagai walikota Istanbul pada hari Senin, karena Yıldırım menolak untuk menyerah, mengutip 300.000 suara tidak sah untuk CHP, margin yang dapat memberikan kemenangan AKP. Hasil resmi mungkin tidak tiba berhari-hari.

Perkiraan keuntungan oposisi datang meskipun ada hambatan besar: bias media yang hampir sepenuhnya pro-pemerintah, tuduhan kecurangan pemilihan AKP dan gelombang penangkapan kandidat oposisi di mayoritas Kurdi tenggara negara itu atas tuduhan teror menjelang hari pemungutan suara.