Thu. Apr 13th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Myanmar Katakan 40% Desa Rohingya yang Ditargetkan Tentara Telah Kosong

2 min read

Sejumlah desa yang didiami oleh kelompok minoritas Rohingya Myanmar saat ini benar-benar kosong. Dari 471 desa yang menjadi sasaran operasi pembersihan oleh tentara Burma sejak akhir agustus, 176 desa saat ini telah kosong dan setidaknya 34 lainnya sebagian telah ditinggalkan warganya.

Tindakan keras yang dilakukan yang dilancarkan untuk menanggapi serangan militer telah mengirim setidaknya 370.000 orang Rohingya yang melintasi perbatasan ke Bangladesh dan memicu rentetan kecaman terhadap Aung San Suu Kyi, pemimpin de facto Myanmar.

Peraih Nobel perdamaian tersebut dijadwalkan akan menghadiri sidang umum PBB pada pekan depan, namun Zaw Htay mengatakan bahwa dia saat akan melewatkan acara tersebut.

“Alasan pertama adalah karena serangan terorisme Rakhine. Alasan kedua adalah ada orang yang menghasut kerusuhan di beberapa daerah, yang ketiga adalah bahwa kami mendengar bahwa akan ada serangan terorisme dan kami mencoba untuk mengatasi masalah ini,” akta Zaw Htay.

Wakil presiden kedua, Henry Van Tio, malah akan mewakili Myanmar di PBB. Aung San Suu Kyi, yang telah dikritik karena menyalahkan teroris atas apa yang dia sebut sebagai gunung es yang sangat buruk tentang kesalahan informasi tentang kekerasan dalam beberapa pekan terakhir, akan memberikan pidato di televisi Myanmar pada minggu depan yang akan mencakup topik yang sama dengan yang dia miliki untuk ditujukan ke PBB.

Pada tahun lalu, dalam pidato pertamanya ke majelis umum PBB sebagai pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi mendapatkan pujian karena berjanji untuk menegakkan hal-hak minoritas.

Lima pemenang hadiah Nobel Perdamaian tersebut telah menambahkan suara mereka ke paduan suara tentang seruan internasional untuk Aung San Suu Kyi untuk membela hak-hak orang Rohingya. Mairead Maguire, Jody Williams, Shirin Ebadi, Leymah Gbowee dan Tawakkol Karman menandatangani sebuah surat yagn menanyakan kepadanya: “berapa banyak Rohingya yang harus mati, berapa banyak perempuan Rohingya yang akan diperkosa, berapa banyak komunitas yang akan diratakan sebelum anda membela mereka yang tidak memiliki suara?”

Sementara itu Bangladesh telah mendesak Myanmar untuk mengambil kembali etnis Rohingya yagn melarikan diri dalam beberapa pekan terakhir, namun pada hari Rabu (13/9) Zaw Htay menyarankan agar tidak semua dari mereka dapat segera kembali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *