Kabar Internasional – Meksiko Tidak Akan Menerima Rencana Imigrasi Donald Trump

Meksiko telah terindikasi tidak akan menerima proposal imigrasi dari administrasi Donald Trump. Mengatakan bahwa hal tersebut akan diserahkan kepada PBB untuk mempertahankan hal imigrasi mereka di Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri Meksiko, Luis Videgaray, telah menanggapi rencana Donald Trump untuk menegakkan aturan imigrasi yang lebih keras terhadap imigran yang tidak memiliki dokumen, yang dapat menyebabkan deportasi secara massal ke Meksiko, tidak hanya dari Meksiko tapi juga warga dari negara Amerika Latin lainnya.

“Kami tidak akan menerimanya karena kami tidak harus menerimanya. Saya ingin membuat jelas, dengan cara yang lebih tegas, bahwa pemerintahan Meksiko dan  orang-orang Meksiko tidak harus menerima tindakan yang salah dari pemerintahan ingin secara sepihak memaksakan pada yang lain,” kata Videgaray.

Langkah-langkah menyapu diumumkan di Washington pada malam kunjungan ke Meksiko oleh sekretaris keamanan negara dan tanah air Amerika Serikat yang telah ditujukan untuk menyelamatkan hubungan bilateral, saat ini pada titik terandah dalam setidaknya tiga dekade.

Rex Tillerson dan John Kelly sedang ,mencari cara untuk menenangkan kekhawatiran Meksiko di bangun dari perintah eksekutif baru dari Trump. Pembangunan tembok perbatasan yang bersikeras bahwa Meksiko harus mendanainya, dan mengancam akan membongkar perjanjian NAFTA perdangan bebas 1994 yang mendasari ekonomi Meksiko.

Pada hari Kamis (23/2) dua orang laki-laki tersebut yang merupakan mantan seorang eksekutif  minyak dan pensiunan jenderal, akan bertemu dengan Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto, yang tiba-tiba membatalkan perjalanan ke Washington pada akhir Januari seelah Trump mengirimkan Twitter yang menyarankan hal tersebut adalah langkah yang baik untuk tidak mendatangi Amerika Serikat, dan bersikeras bahwa Meksiko tidak bersedia untuk membayar tembok perbatasan.

Sejak saat itu, Jared Kushner, yang merupakan seorang anak secara hukum dari Trump dan penasehat terdekat untuk kebijakan luar negeri, dilaporkan telah bekerja di belakang layar untuk membatasi kerusakan, membantu untuk menentramkan kesenjangan antara presiden pada tanggal 27 Januari kemarin, dan menghadiri pertemuan pada tanggal 8 Februari di Washington antara Tillerson dan rekan Meksikonya, Videgaray.