Kabar Internasional – Korea Selatan Putuskan Untuk Merubah Kebijakan Atas Korea Utara

Moon Jae In, seorang liberal sayap kiri yang berpihak kepada Korea Utara telah memenangkan pemilihan Presiden Korea Selatan. Hal ini meningkatkan harapan akan kemungkinan pendekatan yang sulit terhadap Pyongyang.

Seorang mantan pengacara hak asasi manusia tersebut berhasil memperoleh kemenangan melalui 41,4% persen suara, berdasarkan sebuah jajak pendapat yang dikutip oleh kantor berita Yonhap, yang menempatkanya dengan nyaman di depan saingan terdekatnya, seorang pengusaha perangkat lunak senitris, Ahn Cheol Soo dan kandidat dari konservatif garis keras Hong Joon Pyo, yang keduanya telah berhasil dikalahkan.

Warga Korea Selatan yang mendukung Moon yang saat ini berusia 64 tahun akan berharap hasil dari pemilihan tersebut akan menandai jeda bersih dari skandal korupsi yang mengelilingi pendahulunya yang memalukan negara, Park Geun Hye.

Beberapa jam sebelum jajak pendapat ditutup, komisi pemilihan nasional memperkirakan bahwa jumlah pemilih akan melebihi 80% yang merupakan jumlah tertinggi sejak Kim Dae Jung yang terpilih pada tahun 1997.

Selama kampanya di mana Moon berusaha menambah jumlah pemilih konservatif ke basis pendukungnya yang liberal, kandidat partai Demokrat tersebut menarik perhatian publik dengan bersumpah untuk mereformasi yang kuat untuk Korea Selatan, dan mengatasi meningkatnya ketimpangan dan pengangguran kaum muda Korea Selatan.

Moon telah meminta pendekatan yang lebih mendamaikan ke Korea Utara, setelah berminggu-minggu mengalami ketegangan mengenai program rudal balistik dan senjata nuklir dari rezim mereka.

Park, yang mengalahkan Moon pada tahun 2012 untuk menjadi presiden wanita pertama Korea Sealtan, yang dipecat pada bulan Desember tahun lalu dan menghadapi kemungkinan hukuman penjara selama seumur hidup atas dugaan penyuapan, pemerasan dan tuduhan lainnya yang melibatkan orang kepercayaan rahasianya, Choi Soon Sil.

Beberapa jam sebelum dia memenangkan kursi kepresidenan, Moon berkata: “Saya memberikan seluruh jiwa dan raga saya hingga akhir. Partai saya dan saya telah menginvestasikan semua usaha kami dengan rasa putus asa, tapi kami juga merasakan keinginan besar dari masyarakat untuk membangun negara yang bisa kami banggakan kembali.”

Moon sendiri juga merupakan seorang mantan aktivis mahasiswa yang dipenjarakan pada tahun 1970 an karena memprotes ayah dari Park, mantan diktator Park Chung Hee, yang menyatakan bahwa satu dekade kebijakan garis keras terhadap Pyongyang adalah sebuah kegagalan.