Kabar Internasional – Ketegangan Antara Israel Palestina Tewaskan Enam Orang

Ketegangan antara Palestina dan Israel atas situs suci yang sensitif telah menimbulkan tindakan kekerasan yang menewaskan enam orang. Tiga orang Palestina telah tewas dalam bentrokan yang terjadi di jalanan Yerusalem dan tiga orang Israel tewas dalam insiden penusukan di Tepi Barat yang dikuasai.

Seorang kepala dinas keselataman Israel melaporkan bahwa seorang pria Palestina memasuki sebuah rumah di pemukiman Israel di Halamish di Tepi Barat setelah malam tiba dan menikam tiga orang Israel hingga tewas.

Sebelumnya, tiga warga Palestina terbunuh di Yerusalem di tengah meningkatnya demonstrasi di kota tersebut dan di wilyah-wilayah Palestina untuk melawan tindakan pengamanan Israel yang baru terhadap kuil Mount / Haram al-Sharif.

Dua meninggal dalam insiden terpisah di lingkungan Palestina di Yerusalem Timur setelah sholat Jumat yang penuh ketegangan, di mana ribuan orang Palestina beribadah di jalan-jalan di sekitar Kota tua setelah menolak untuk masuk kompleks, yang dikenal oleh umat Islam sebagai Haram al-Sharif, yang terdapat masjid al-Aqsa, orang ketiga meninggal kemudian di Ramallah.

Wilayah tersebut dianggap sebagai kota tersuci ketiga bagi umat Islam selai Mekkah dan Madinah, dan dianggap situs paling suci bagi umat Yahudi, yang menyebutnya Temple Mount. Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, memerintahkan penghentian semua kontak resmi dengan Israel hingga mereka melepaskan detektor logam tersebut. Dia tidak memberikan rincinan namun kontak saat ini sebagian besar terbatas pada kerja sama keamanan.

“Saya menyatakan penghentian semua kontak dengan pihak Israel di semua tingkat sampai dia membatalkan tindakan di masjid al-Aqsa dan mempertahankan status quo,” kata Abbas dalam pidato singkatnya yang disiarkan oleh televisi. Tidak ada kejelasan apakah ini berarti koordinasi keamanan yang sudah berlangsung lama antara pasukan Israel dan pasukan Abbas akan dihentikan.

Detektor logam telah dipasang oleh polisi Israel setelah baku tembak mematikan di dalam kompleks tersebut pada hari Jumat pekan lalu di mana tiga orang bersenjata Arab-Israel membunuh dua petugas polisi di pintu masuk Lions Gate, sebelum melarikan diri ke dalam dan dibunuh oleh petugas polisi lainnya.

Warga Palestina dan lembaga keagamaan yang dikelola oleh Yordania, Waqf, yang menangani situs tersebut mengatakan bahwa kontrol keamanan baru terhadap pengunjung merupakan pelanggaran status quo.