Kabar Internasional – Kepolisian Inggris Identifikasi Ketika Pelaku Serangan

Kepolisian Inggris pada hari Selasa (6/6) telah mengidentifikasi ketiga jihadis yang membunuh tujuh orang dalam sebuah serangan pisau dan van di London. Seorang sumber dari badan investigasi di Italia mengatakan bahwa dia telah ditandai di Inggris sebagai orang yang petensial beresiko setelah pindah ke Inggris pada tahun lalu.

Kejatuhan dari serangan tersebut telah melampaui masalah lain dalam kampanye politik Inggris men(jelang pemilihan parlemen pada hari Kamis (8/6) pekan ini, dengan Konservatif yang berkuasa dan Partai Oposisi, Partai Buruh berjuang untuk mempertahankan catatan keamanan mereka.

Secara khusus, identifikasi tersebut menunjukkan bahwa setidaknya salah satu penyerang, Khuram Butt, diketahui memiliki layanan keamanan yang telah menimbulkan kekhawairan bahwa mereka kekurangan sumber daya untuk mencegah serangan.

Butt, seorang warga Inggris berusia 27 tahun yang lahir di Pakistan, pernah tampil dalam siaran dokumenter televisi di Inggris pada tahun lalu yang berjudul “The Jihadis Next Door”. Amukan pada Sabtu (3/6) malam waktu setempat, di mana tiga orang melaju di jalur pejalan kaki di Jembatan London sebelum menggorok tenggorokan dan menusuk orang-orang di area Pasar Borough yang ramai, merupakan serangan ketiga Islamis Inggris dalam beberapa bulan terakhir.

Kepolisian Inggris mengatakan kepada Reuters di Roma bahwa Zaghba, yang memiliki ayah seorang Maroko dan Ibu Italia, telah dihentikan di bandara Bologna pada tahun 2016 silam karena dicurigai sedang dalam perjalanan menuju ke Suriah, dan membawa materi tentang ekstrimisme Islam dalam perangkat elektronik mereka.

Sumber kedua mengatakan bahwa pihak yang berwenang Italia telah memberikan tandan ke pihak berwenang Inggris setelah dia pindah ke  Inggris pada tahun lalu. Zaghba telah tinggal di maroko selama sebagian besar hidupnya namun telah melajukan kunjungan singkat ke Italia untuk menemui ibunya yang berada di Bologna.

Karena rincian tentang para pelaku jihad telah muncul, Perdana Menteri Theresa May telah menghadapi pertanyaan tentang catatannya tentang pemotongan jumlah polisi saaat dia menjadi menteri dalam negeri. Jajak pendapat terakhir mengenai niat memilih oleh Survation for ITV, Konvservatif memimpin atas ketenagakerjaan yang meyempit menjadi hanya satu poin dari sebelumnya enam poin dalam jajak pendapat yang sama di pekan sebelumnya.