Kabar Internasional – Kepolisian Brasil Serang Kongres Atas Peningkatan Usia Pensiun
2 min read
Polisi Kongres dengan perlengkapan anti huru-hara menggunakan gas air mata untuk melawan ratusan anggota kepolisian serikat federal. Hal ini terjadi setelah anggota kepolisian serikat federal mencoba untuk merangsek Kongres Brasil pada hari Selasa (18/4) untuk memprotes RUU reformasi pensiun yang akan mengurangi keuntungan mereka.
Para demonstran memecahkan pintu kaca sebelum mendorong kembali terjadinya bentrokan kekerasan yang menggaris bawahi tidak populernya reformasi pensiun pemerintahan Presiden Michel Timmer yang mengusulkan untuk menyeimbangkan keuangan publik.
Perdebatan tentang RUU akan mulai di tingkat panitia pada hari Rabu (19/4), yan gmengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 500 demonstran, yang kebanyakan dari mereka adalah petugas polisi yang sedang tidak bertugas mencoba untuk menyerang bangunan, tatapi mendapatkan perlawanan tanpa ada laporan timbulnya korban terluka.
Reformasi kontroversial tersebut menetapkan pensiun minimum di usia 65 tahun di negara di mana karyawan sektor publik rata-rata bekerja untuk usia 54 tahun sebelum pensiun pada sistem jaringan sosial yang merupakan penyebab utama defisit anggaran yang terus berkelanjutan di Brasil.
Polisi melangkah maju dengan protes mereka meskipun pengumuma konsesi yang akan mencairkan tabungan fiskal tagihan oleh setidaknya seperlima dengan menetapkan usia pensiun lebih rendah bagi perempuan, guru, pekerja pedesaan dan polisi. Perubahan mengurangi usia diusulkann pensiun bagi polisi menjadi 60 dari yang sebelumnya di usia 65.
27 Kepolisian Serikat Federal yang berada di belakang demonstrasi mengatakan bahwa RUU tersebut gagal untuk menghargai resiko yang terlibat dalam pekerjaan seorang polisi.
Beberapa analis memiliki pandangan redup usulan atas proposal tersebut. Dalam sebuah catatan kepada kliennya, JP Morgan mengatakan bahwa perubahan bisa berati penghematan sebesar US$ 152 triliyun dari yang awalnya mencapai US$ 781 triliyun.
Kekhawatiran investor atas penundaan potensi untuk reformasi telah menekan permintaan untuk aset Brasil dalam beberapa hari terakhir. Indeks harga saham patokan negara tersebut, Bovespa tergelincir 0,3% pada hari Selasa (18/4), yang mengalami kejatuhan untuk keempat kalinya dalam lima sesi dan sempat mengalami keuntungan di awal.
Hal tersebut merupakan menjadi kemunduran pemerintahan pada hari Selasa (18/4). Majelis rendah telah menolak upaya untuk jalur cepat dalam perubahan lainnya yang diusulkan oleh Temer untuk memodernisasi hukum perburuhan.
