Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Jumlah Korban Sipil Tewas Dalam Perang Meningkat

2 min read

Jumlah angka kematian dari warga sipil dalam perang di Afghanistan telah mencapai rekor tertinggi. Angka tersebut melanjutkan sebuah tren yang hampir tak terputus dari hampir satu dekade meningkatnya jumlah korban jiwa.

Menurut data PBB yang dirilis pada hari Senin (17/7) kemarin menunjukkan bahwa jumlah kematian perempuan dan anak-anak tumbuh dengan cepat, terutama karena penggunaan bom buatan oleh kelompok Taliban, yang menyebabkan 40% korban sipil dalam enam bulan pertama tahun 2017.

Korban anak-anak meningkat 9% menjadi 436 jiwa, dibandingankan dengan periode yang sama pada tahun lalu, dan 1.141 anak-anak terluka. Kematian perempuan meningkat sebesar 23% dengan 174 wanita terbunuh dan 462 terluka.

Angka tersebut juga menunjukkan bahwa, serangan udara Amerika Serikat dan Afghanistan juga berkontribusi terhadap lonjakan korban sipil, dengan korban 43% meningkat dari serangan udara.

Tadamichi Yamamoto, kepala misi Afghanistan di PBB mengatakan: “Angka kematian manusia dari perang yang buruk ini di Afghanistan, membuat hilangnya kehidupan, kehancuran dan penderitaan yang luar biasa sangat tinggi. Penggunaan terus menerus dari alat peledak improvisasi secara sembarangan, tidak proporsional dan ilegal sangat mengerikan dan harus segera dihentikan.”

PBB mengaitkan sekitar dua pertiga korban berasal dari Taliban dan kelompok anti pemerintahan lainnya seperti Negara Islam. Serangan terburuk perang terhadap warga sipil terjadi di ibukota Afghanistan, Kabul, pada tanggal 31 Mei, ketika sebuah bom truk membunuh setidaknya 150 orang, yang mencapai hampir seperempat dari 596 kematian warga sipil dari bom buatan pada tahun 2017.

Di pedesaan, ranjau darat atau rumah-rumah yang telah ditelantarkan memberikan kontribusi pada jumlah korban yang stabil dan lamban, dengan 1.483 warga sipil terluka dan banyak diantaranya harus mendapatkan tindakan amputasi.

Kamel Danesh, seorang siswa berusia 19 tahun dan merupakan pemain kriket, membantu seorang teman untuk membersihkan sebuah rumah di Helmand pada bulan lalu ketika dia menginjak sebuah tambang yang ditinggalkan oleh Taliban.

“Saya tidak mendengar ledakan itu. Saya baru saja mengetuk. Mulutku dipenuhi dengan debu. Saya mencoba berdiri tapi tidak bisa. Saya melihat ke bawah dan menemukan kaki saya telah terpotong dibagian tulang. Tanganku juga telah putus,” kata Danesh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *