Kabar Internasional – Hassan Rouhani Menang Telak Dalam Kemenangan Besar Bagi Kaum Reformis

Presiden Iran, Hassan Rouhani telah terpilih kembali dengan kemenangan telak. Yang mendukung upaya untuk terlibat kembali dengan negara-negara Barat dan menawarkan kebebasan yang lebih besar di dalam negeri.

Dengan jumlah pemilih yang besar, tempat pemungutan suara tetap terbuka hingga tengah malam beberapa negara bagian tersebut, menentang kekhawatiran bahwa orang-orang moderat merasa kecewa dengan ekonomi yang melemah atau lamban yang tidak merubah pemilih.

Menteri dalam negeri Iran, Abdolreza Rahmani Fazli, mengumumkan hasil tersebut melalui siaran televisi pemerintah bahwa Rouhani mendapatkan 23.549.6161 (57%), dibandingkan dengan saingan konservatifnya, Ebrahim Raisi, yang mendapatkan perolehan suara mencapai 15.786.449 suara (38,5%)

Lebih dari 41, 2 juta orang memilih 56 juta orang yang memenuhi syarat untuk melakukannya. Dua kandidat lainnya yang kurang dikenal, Mostafa Aqa-Mirsalim dan Mostafa Hashemi-Taba, masing-masing mendapatkan 478.215 dan 215.450 suara.

“Harapan menang atas isolasi,” kata manatan presiden dan sekutu kunci mereka, Rouhani Mohammad Khatami di Instagram, bersamaan dengan foto Rouhani yang menghasilkan sebuah tanda kemenangan, Reuters melaporkan. Televisi negara Iran mengucapkan selamat kepada Rouhani saat terpilih kembali.

Menteri Luar Negeri, Mohammad Javad Zarif, mengatakan: “Kami menurunkan stabilitas bukan dari koalisi, tapi dari rakyat kita, yang tidak seperti banyak melakukan pemungutan suara. Orang Iran harus dihormati dan siap untuk terlibat.”

Insiden tersebut mendapatkan tantangan kuat dari Raisi, seorang ulama dengan pilitik yang berbeda yang menimbulkan kekhawatiran populis tentang ekonomi yang lamban, mengecam Rouhani karena mencari investasi asing dan mengajukan banding ke kelompok konservatif religius.

Dia telah mengumpulkan momentun karena para konservatif ingin memenangkan kembali kendali pemerintah yang bersatu dibalik kampanye awal yang tidak bersemangat. Trita Parsi, dari dewan nasional Iran Amerika Serikat, mengatakan bahwa hasil tersebut menunjukkan bahwa orang-orang Iran telah memilih jalur transformasi bertahap melalui partisipasi damai.

“Kemenangan meyakinkan Presiden Rouhani adalah teguran tajam terhadap institusi Iran yang tidak terpilih yang merupakan rem signifikan dalam hal kemajuan selama masa jabatan pertamanya. Ini juga merupakan teguran dari Washington yang secara terbuka menyerukan pemboikotan pemungutan suara, atau kandidat garis keras Ebrahim Raisi untuk menang guna mempercepat konfrontasi,” kata Trita Parsi.