Kabar Internasional – Gadis Jerman Terduga Pejuang ISIS Ditangkap Di Mosul

Pasukan Turki berhasil menangkap seorang wanita yang diduga pejuang Negara Islam di kota Mosul. Otoritas Jerman tengah menyelidiki apakah pejuang wanita tersebut adalah seorang anak sekolah Jerman yang menghilang dari rumah orang tuanya di Sachsen setahun yang lalu setelah tampaknya dipersiapkan oleh kelompok-kelompok yang berjihad secara online.

Orang tua dari Linda Wenzel telah mencari dengan berbagai upaya untuk anak perempuan mereka sejak dirinya menghilang dari rumahnya di desa Pusnitz pada tanggal 1 Juli tahun lalu setelah masuk Islam secara sembunyi-sembunyi.

Rekaman video yang muncul akhri pekan lalu sepertinya mencocokkan sosok dari Linda. Sebuah gambar menunjukkan seorang gadis yang terlihat kelelahan dan tertutup debu yang ditangkap oleh pasukan Irak sebagai bagian dari kelompok yang terdiri dari 20 pendukung ISIS perempuan dari Rusia, Turki, Kanada, Libya dan Suriah yang telah membarikade diri mereka dengan senjata dan bahan peledak di sebuah terowongan di bawah reruntuhan Kota Tua Mosul.

Seorang komandan Irak di Mosul mengkonfirmasi kepada The Guardian bahwa semua wanita yang ditangkap telah dipindahkan ke kota Baghdad. Pada hari Selasa (18/7), sebuah halaman Facebook pasukan khusus Irak yang tidak resmi memajang foto gadis yang ditangkap tersebut bersama dengan keterangannya.

“Ternyata dia adalah seorang pelaku bom bunuh diri dari Jerman yang bekerja untuk biro kepolisian Daesh dan bukan gadis Yazidi. Dia adalah seorang remaja dari Jerman yang melakukan perjalanan dari Jerman ke Turki kemudian ke Suriah dan Irak,” bunyi dari keterangan foto tersebut.

Jaksa penutut negara bagian Saxony mengatakan pada hari Selasa (18/7) bahwa dia segera menyelidiki bukti baru tersebut. “Komunikasi dengan Irak terbukti sulit, tapi kami melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk menentukan apakah gadis yang ditangkap tersebut adalah Linda W.,” kata juru bicara, Lorenz Haase kepada The Guardian.

Linda biasa berbagi rumah dengan ibu dan ayah tirinya di Pulsnitz, sebuah kota yang berpenduduk sekitar 7.500 jiwa antara Dresden dan perbatasan Polandia. Setelah pindah ke Pulsnitz setelah perceraian dari kedua orang tuanya, dia segera membangun dirinya di sekolah komprehensif Ernst-Retschel di daerah setempat sebagai siswa berbakat dengan minat khusus pada matematika, kimia dan fisika.