Kabar Internasional – Dokter Kanada Selamatkan Wanita Dengan Mengangkat Paru-Paru

Sebuah tindakan medis yang dipercaya menjadi prosedur untuk pertama kalinya yang dilakukan di dunia medis. Seorang dokter di Kanada telah berhasil menyelamatkan seorang ibu muda dengan menggunakan solusi yang radikal, dengan mengangkat paru-paru wanita tersebut selama enam hari sambil menunggu prosedur transplantasi.

Pada bulan April yang lalu, Melissa Benoit tiba di rumah sakit di Toronto dengan kondisi infeksi paru-paru yang sangat parah. Dokter kemudian menyadari bahwa Benoit telah mendapatkan kelainan sejak lahir dengan kondisi cystic fibrosis, hanya memiliki waktu beberapa jam untuk bertahan hidup, yang membuat tim dokter mempertimbangkan melakukan pendekatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Ini adalah keputusan yang sulit karena ketika kami berbicara tentang sesuatu yang belum pernah kami ketahui sebelumnya, banyak yang tidak akmu ketahu sebelumnya,” kata Dr. Niall Ferguson dari University Health Network, otoritas medis yang bertanggung jawab untuk rumah sakit di Toronto yang mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada hari Rabu (25/1).

Kondisi terakhir ketika influenza membuat wanita berusia 32 tahun tersebut mengalami kegagalan pernapasan memaksa dokter untuk membius wanita tersebut dan menggunkan ventilator untuk membantunya bernafas.

“Dia masuk ke dalam sebuah spiral di mana paru-parunya tidak akan pulih. Satu-satunya harapan untuk bisa sembuh adalah dengan melakukan transplantasi paru-paru,” tambah dokter tersebut.

Benoit telah mendapatkan peralatan yang digunakan untuk perangkat pendukung kehidupan untuk sementara, namun kondisinya terus memburuk, bakteri di dalam paru-parunya telah menjadi resisten terhadap sebagan besar obat antibiotik, yang membuat tubuhnya menjadi septic shock yang  membuat tekanan darahnya menurun. Hingga kemudian satu persatu dari organ-organ ditubunya mulai berhenti bekerja.

Dia dan tim dokter lainnya segera berkumpul untuk membuat solusi yang sempat mereka pikirkan selama bertahun-tahun tapi tidak pernah dilakukan, dengan melakukan pengangkatan kedua paru-parunya dengan harapan menghilangkan sumber infeksi dari bakteri.

“Apa yang membantu kami adalah kenyataan bahwa kami sedikit memiliki waktu sebelum dia meninggal. Hal tersebut memberi kami keberanian untuk mengatakan jika kami ingin menyelamatkan wanita tersebut, kami akan melakukan tindakan tersebut saat ini juga,” kata Dr. Shaf Keshavjee, salah satu dari tiga dokter bedah yang melakukan tindakan operasi terhadap Benoit.