Kabar Internasional – Dana Keamanan Melonjak Di Wilayah Xinjiang yang Bermasalah

Pengeluaran untuk pembangunan terkait keamanan meningkat tiga kali lipat pada 2017 di wilayah Xinjiang, China barat. Di mana Beijing dituduh menahan sebanyak satu juta etnis Uighur dan Muslim lainnya, sebuah analisis akademis dari pengeluaran pemerintah ditemukan.

Beijing mengatakan “pusat pelatihan kejuruan” di kamp Xinjiang mengajarkan ketrampilan kerja dan pengetahuan hukum yang bertujuan untuk mengekang ekstremisme agama. Laporan yang diterbitkan Senin (5/11) oleh lembaga pemikir AS, Jamestown Foundation, memeriksa data anggaran pemerintah dan menemukan pengeluaran untuk pembangunan terkait keamanan di Xinjiang meningkat tahun lalu hampir 20 miliar yuan ($ 2,90 miliar), atau 213 persen.

“Angka-angka anggaran Xinjiang tidak mencerminkan peningkatan pengeluaran untuk pendidikan kejuruan … karena kawasan itu meningkatkan pembangunan kamp; mereka juga tidak mencerminkan peningkatan kasus kriminal yang ditangani oleh pengadilan dan jaksa,” kata penulis laporan itu, Adrian Zenz, seorang antropolog di Sekolah Kebudayaan dan Teologi Eropa di Jerman.

“Sebaliknya, mereka mencerminkan pola pengeluaran yang konsisten dengan konstruksi dan operasi kamp pendidikan ulang politik yang sangat aman yang dirancang untuk memenjarakan ratusan ribu orang Uyghur dengan proses hukum minimal.”

Hal ini juga menemukan bahwa meskipun kampanye “pelatihan kejuruan” besar yang diakui, hasil pekerjaan tidak meningkat secara nyata, menurut angka pekerjaan resmi Xinjiang sendiri. Apa pun pelatihan yang disediakan oleh fasilitas, kata Zenz, ternyata itu tidak dikelola atau dibayar oleh sistem pendidikan kejuruan.

Pemerintah Xinjiang dan Kantor Informasi Dewan Negara, yang berfungsi ganda sebagai kantor juru bicara Partai Komunis, tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar. Pada hari Selasa (6/11), juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying mengatakan dia tidak tahu secara pribadi berapa banyak pengeluaran keamanan Xinjiang. Berbicara di sebuah briefing berita harian, dia bertanya apakah Jamestown juga telah melihat berapa banyak uang yang telah dikeluarkan pemerintah lokal Xinjiang “mengembangkan ekonomi dan meningkatkan kehidupan”.

Laporan penahanan massal dan pengawasan ketat terhadap etnis Uighur dan Muslim lainnya telah mendorong Amerika Serikat untuk mempertimbangkan sanksi terhadap pejabat dan perusahaan terkait dengan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia. Setelah penolakan awal, para pejabat China mengatakan dalam beberapa pekan terakhir mereka tidak menegakkan penahanan sewenang-wenang dan pendidikan ulang politik di seluruh jaringan kamp rahasia, tetapi lebih bahwa beberapa warga yang bersalah atas “pelanggaran kecil” dikirim ke pusat-pusat kejuruan untuk menyediakan kesempatan kerja.