Kabar Internasional – China, Jepang dan Korea Selatan Soroti Persatuan di antara Gerakan Korea Utara
2 min read
Pemimpin China, Jepang dan Korea Selatan bersepakat pada hari Rabu (9/5) untuk bekerja sama dalam menciptakan perdamaian di semenanjung Korea. Hal ini di latar belakangi oleh pergerakan diplomatik bersejarah Korea Utara dan desakan bagi negara yang terisolasi itu untuk menyerahkan senjata nuklirnya.
Korea Utara sangat menonjol dalam pembicaraan antara tiga pemimpin di Tokyo setelah pertemuan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, bulan lalu dengan Kim Jong Un Utara. Kim diperkirakan akan mengadakan KTT segera dengan Presiden AS Donald Trump.
Para pemimpin dari tiga kekuatan Asia, yang ikatannya telah tegang akibat perselisihan teritorial dan historis, juga menyentuh ekonomi, dalam menghadapi tekanan perdagangan AS terhadap China dan Jepang. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memuji upaya Bulan dan China untuk melibatkan Korea Utara dan mengatakan upaya lebih lanjut tentang denuklirisasi sangat penting.
“Kita harus mengambil momentum baru-baru ini menuju denuklirisasi di semenanjung Korea dan menuju perdamaian dan keamanan di Asia Timur Laut, dan, bekerja sama lebih jauh dengan masyarakat internasional, pastikan ini terkait dengan tindakan konkret Korea Utara,” kata Abe dalam konferensi pers setelah pertemuan.
Perdana Menteri China Li Keqiang juga menghadiri pertemuan tiga arah, yang terakhir diadakan di Seoul pada tahun 2015. Moon mengatakan ketiga negara sepakat untuk menyoroti persatuan saat kedua Korea bergerak menuju penyelesaian perdamaian permanen.
“Di atas segalanya kami mencapai konsensus bahwa denuklirisasi lengkap dari semenanjung Korea, penyelesaian perdamaian permanen dan peningkatan hubungan Selatan-Utara sangat penting untuk perdamaian dan kemakmuran Asia Timur Laut,” kata Moon.
Dalam pembicaraan bilateral dengan Moon pada Rabu, Abe menyatakan keprihatinan Jepang bahwa tekanan pada Korea Utara mungkin akan dicabut terlalu dini sebagai “hadiah” karena menutup situs uji nuklirnya atau menghentikan peluncuran rudal. Abe meminta tambahan, tindakan khusus, juru bicara kantor kepresidenan Korea Selatan mengatakan dalam briefing Tokyo. Moon meyakinkan Abe bahwa langkah-langkah seperti itu tidak akan diambil tanpa berunding dengan PBB, Amerika Serikat dan lainnya.
Tekanan perdagangan Trump terhadap China dan Jepang, ekonomi kedua dan ketiga terbesar di dunia, tampaknya berdampak karena Li mendesak diskusi yang lebih cepat mengenai kesepakatan perdagangan regional bebas, seperti Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional yang didukung oleh Beijing.
