Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Catalonia Meminta Referendum Kemerdekaan Pada Bulan Oktober

2 min read

Referendum Catalonia yang telah lama ditunggu-tunggu dan kemeredekaan kontroversial dari Spanyol akhirnya akan diselenggarakan pada 1 Oktober mendatang. Pemerintahan daerah telah mengumumkan pada hari Jumat (9/6), yang memicu pertikaian politik dan peradilan lainnya dengan Madrid.

Presiden Catalan, Carles Puigdemont, mengatakan bahwa pemilih dalam referendum sepihak akan mengajukan pertanyaan: “Apakah anda ingin Catalonia menjadi negara merdeka dalam bentuk republik?”

Pemerintahan pro kedaulatan Puigdemint menegaskan bahwa kawasan kaya di timur laut memilika hak politik, ekonomi dan budaya untuk menentukan nasib mereka sendiri. Namun pemerintahan Spanyol dengan gigih menentang pemisahan diri, dengan alasan bahwa ini adalah sebuah pelanggaran terhadap konstitusi, dan telah bersumpah untuk menggunakan semua cara yang mungkin untuk menghentikan referendum agar tidak diadakan.

Wakil perdana menteri Spanyol, Soraya Saenz de Santamaria, menolak pengumuman tersebut sebagai ancaman kosong, dengan mengatakan: “Mereka dapat mengumumkan referendum sesering yang mereka inginkan dan mengembalikannya sebanyak yang mereka inginkan, dan menahan sebanyak mungkin acara seperti yang mereka inginkan. Mau, tapi referendum tidak akan terjadi,”

Lebih dari 80% peserta yang memilih kemerdekaan dalam sebuah jajak pendapat simbolis yang diadakan pada tiga tahun lalu, walaupun hanya 2,3 juta pemilih dari 5,4 juta peserta di Catalonia yang berpartisipasi. Kali ini, bagaimanapun juga, pemerintah Catalah, menegaskan bahwa hasilnya akan mengikat secara hukum.

Dalam pidatonya di Madrid pada bulan lalu, Puigdemont mengatakan abhwa pemerintahnya memiliki komitmen demokratis yang tidak dapat diganggu gugat, terhadap referendum tersebut dan menuduh perdana menteri Spanyol, Mariano Rajoy, karena gagal melakukan sesuatu yang serius , tulus, dan nyata untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Pengadilan konstitusional Spanyol memutuskan bahwa referendum sebelumnya adalah bentuk ilegal dari sebelum diadalaj pada tanggal 9 November tahun  2014, namun presiden Catalan, Artur Mas, dan yang lainnya maju dengan pemungutan suara, dibantu oleh lebih dari 40.000 sukarelawan yang membuka sekolah dan memasang perlengkapan pemungutan suara.

Pada bulan Maret yang lalu, Mas dinyatakan bersalah karena tidak menaati keputusan pengadilan konstitusional dan melarang untuk memegang jabatan publik selama dua tahun. Puigdemont telah mengatakan bahwa dia siap untuk menghadapi konsekuensi atas menentang pengadilan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *