Kabar Internasional – Bencana Kelaparan Melanda Sudan Selatan

Bencana kelaparan telah melanda di berbagai wilayah bagian Sudan Selatan. Di mana badan PBB memperingatkan pada hari Senin (20/2) bahwa perang dan hancurnya perekonomian negara tersebut menyebabkan sekitar 100.000 orang mendapatkan ancaman mati kelaparan.

Menurut Program Pangan Dunia (WFP) dan badan-badan PBB lainnya, sebanyak satu juta orang telah diklasifikasikan masuk ke dalam kategori diambang kelaparan. Mereka menambahkan bahwa akses kemanusiaan tanpa hambatan sangat dibutuhkan untuk menanggulangi meningkatnya bencana tersebut.

Bencana kelaparan pertama kalinya dinyatakan sejak tahun 2011 di Somalia, di mana lebih dari seperempat juta orang diperkirakan telah meninggal dunia antara bulan Oktober 2010 hingga April 2012 silam.

PBB telah memperingatkan bahwa tiga negara lainnya, Yaman, Somalia dan Nigeria telah beresiko atas ancaman bencana kelaparan. Bencana kelaparan telah dinyatakan di bagian Negara Kesatuan di bagian utara-tengah dari Sudan Selatan. Pengumuman resmi tersebut berarti bahwa orang-orang sudah mulai mati akibat kelaparan.

Tiga tahun perang saudara telah menghancurkan negara yang kaya akan minyak dan makmur tersebut ketika memperoleh kemerdekaan dari Sudan di akhir salah satu konflik terlama di Afrika. Negara Kesatuan, yang berbatasan dengan Sudan, telah menjadi pusat dari beberapa pertempuran sengit, sementara puluhan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dalam menghadapi serangan pemerintan terhadap wilayah yang dikuasai oleh oposisi.

Sejumlah lembaga kemanusiaan telah memperingatkan bahwa memburuknya krisis di Sudan Selatan tersebut tiba ketika tiga negara lainnya meliputi, Yaman, Somalia dan Nigeria beresiko menjulangnya bencana kelaparan.

Menurut laporan dari Integrated Food Security Phase Classification (IPC) yang dirilis oleh pemerintahan pada hari Senin (20/2), organisasi kemanusiaan dan WFP,Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan dan Dana PBB untuk anak-anak, Unicef. Sekitar 4,9 juta orang, atau lebih dari 40% dari populasi Sudan Selatan membutuhkan kebutuhan makanan yang mendesak, pertanian dan bantuan nutrisi.

Publikasi terbaru dari IPC, yang didasarkan pada informasi yang dibangun selama beberapa bulan terakhir, menambahkan bahwa jumlah makanan yang tidak aman diperkirakan akan meningkat menjadi 5,5 juta [ada bulan Juli jika tidak ada yang dilakukan untuk mengekang tingkat keparahan dan penyebaran dari krisis tersebut.