Kabar internasional – AS Berencana Beri Sanksi Kepada Oligarki Rusia Minggu Ini

Amerika Serikat berencana untuk memberi sanksi kepada oligarki Rusia minggu ini. Hal ini berdasarkan undang-undang yang menargetkan Moskow untuk ikut campur dalam pemilihan AS tahun 2016, sumber yang akrab dengan masalah itu mengatakan pada hari Rabu (4/4). Hal ini terkait apa yang bisa menjadi langkah paling agresif sejauh ini melawan elit bisnis Rusia.

Tindakan itu, yang dapat mempengaruhi orang-orang yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin, mencerminkan keinginan Washington untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas tuduhan ikut campur dalam pemilihan – yang dibantah oleh Moskow – bahkan ketika Presiden AS Donald Trump mengulurkan harapan untuk hubungan baik dengan Putin. Trump telah menghadapi kritik keras karena berbuat terlalu sedikit untuk menghukum Rusia atas campur tangan pemilihan dan tindakan lainnya, dan Penasihat Khusus Robert Mueller sedang menyelidiki apakah kampanyenya bersekongkol dengan Rusia, sebuah tuduhan yang dibantah oleh presiden.

Sanksi-sanksi itu, yang dikatakan dua sumber akan diumumkan paling cepat Kamis, akan mengikuti keputusan 15 Maret AS untuk memberikan sanksi kepada 19 orang dan lima entitas, termasuk dinas intelijen Rusia, untuk serangan-serangan cyber yang membentang kembali setidaknya dua tahun. Sementara langkah-langkah yang paling signifikan diambil terhadap Moskow sejak Trump menjabat pada Januari 2017, keputusannya pada saat tidak menargetkan oligarki dan pejabat pemerintah yang dekat dengan Putin mengundang kecaman dari anggota parlemen AS di kedua belah pihak.

Tindakan minggu ini akan mencakup sanksi terhadap oligarki Rusia, termasuk beberapa yang memiliki hubungan dengan Putin dan juga pemerintah Rusia, menurut dua pejabat AS yang menjelaskan tentang musyawarah tersebut. Empat sumber mengatakan sanksi akan dikenakan di bawah Melawan Amerika Lawan Melalui Sanksi Act, juga dikenal sebagai CAATSA, yang disahkan oleh Partai Republik dan Demokrat berusaha untuk menghukum Rusia untuk 2014 pencaplokannya Krimea dari Ukraina, keterlibatan dalam perang sipil Suriah dan campur tangan dalam pemilihan presiden AS 2016.

Hubungan AS-Rusia memburuk dengan tuduhan, yang ditolak Moskow, bahwa Rusia bertanggung jawab atas serangan agen saraf 4 Maret terhadap mantan mata-mata Rusia di Inggris. Pada 26 Maret, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa mengumumkan rencana untuk mengusir lebih dari 100 diplomat Rusia sebagai tanggapan.