Kabar Internasional – Arab Saudi Memblokir Media Qatar Atas Pernyataan Yang Menghasut

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah mengambil langkah luar biasa pada hari Selasa (23/5) dengan memblokir situs-situs milik negara Qatar, termasuk Al Jazeera. Hal ini disebabkan mengenai pernyataan yang menghasut tentang Iran dan Israel yang diposting di kantor berita milik Qatar.

Qatar mengklaim bahwa situs resminya telah diretas setelah laporan muncul di mana emir Qatar yang mengkritik Donald Trump, yang menggambarkan Iran sebagai kekuatan untuk stabilitas di wilayah tersebut dan mengancam untuk menarik duta besar dari berbagai negara di Timur Tengah termasuk Arab Saudi.

Namun sejumlah kantor berita Arab menunjukkan beberapa ucapan dari emir yang telah muncul di media negara Qatar sebelum mereka tidak diakui, yang menimbulkan pertanyaan apakah hal tersebut asli, namun seharusnya tidak dilaporkan.

Perselisihan tersebut menjadi penting karena administrasi Trump mendapatkan tekanan untuk meninjau aliansi dengan Qatar mengingat dukunganya terhadap Hamas dan Ikhwanul Muslimin.

Pada pekan ini, presiden Amerika Serikat menuntut agar negara-negara Teluk berbuat lebih banyak untuk memerangni ekspor jajaran ekstrimis ke Eropa dan seorang mantan menteri pertahanan Amerika Serikat, Robert Gates, mengatakan bahwa dia tidak mengetahui adanya kejadian di mana Qatar dengan agresif mengejar pendanaan teroris Hamas, Taliban, dan Al Qaida.

Pemerintahan Qatar yang malu mengklaim bahwa telah memulai penyeledikan atas sumber serangan di situsnya, dengan mengatakan bahwa mereka akan bertanggung jawab atas pertanggungjawaban tersebut.

Peretasan tersebut diduga menyerang situs resmi kantor berita Qatar, akun Instagram dan Twitternya, dengan beberapa postingan kontroversian yang beredar di situs-situs tersebut pada pagi dini hari.

Cerita tersebut memuat laporan bahwa emir Qatar,Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, berbicara dalam sebuah upacara militer, yang menyebut Iran sebagai kekuatan besar dan menggambarkan hubungan Qatar dengan Israel sebagai pihak yang baik.

Dia dilaporkan telah mengatakan bahwa ada ketegangan dengan Trump, dan menambahkan bahwa presiden Amerika Serikat tersebut menghadapi permasalahan hukum di negara asalnya karena klaim atas hubungan dengan Rusia yang terus berlanjut. Siaran berita harian televisi pemerintahan Qatar pada hari Selasa menunjukkan klip Sheikh Tamim pada upacara yang sama.