Kabar Ekonomi – Trump Siap Untuk Perang Tarif Dengan China

Presiden Donald Trump menaikkan taruhan dalam pertaruhannya bahwa dunia akan berbaris di belakang AS untuk mengambil alih perdagangan China.

Trump mengatakan Jumat dia bersedia untuk menampar tarif pada tambahan $ 267 milyar dalam barang-barang Cina, di atas kewajiban impor senilai $ 200 milyar sudah dipertimbangkan. Administrasi akan bertindak pada $ 200 miliar “segera tergantung pada apa yang terjadi,” kata Trump kepada wartawan di Air Force One. “Aku benci melakukan ini, tetapi di balik itu ada lagi $ 267 miliar yang siap untuk pergi dalam waktu singkat jika aku mau.”

Jika presiden mengikutinya, tarif yang terancam dan yang sudah ada akan lebih dari menutup nilai semua barang yang dibeli AS dari China, menurut data pemerintah AS dari tahun lalu. AS mengimpor $ 505 miliar produk China pada 2017, menurut angka Biro Sensus.

Untuk administrasi Trump, Jumat dimulai dengan tanda-tanda cerah untuk pasar tenaga kerja sebelum retorika perang perdagangan hawkish Trump menyelimuti prospek. Saham AS menghapus kenaikan setelah retorika perang perdagangan dan menuju penurunan mingguan pertama mereka dalam sebulan. Indeks S & P 500turun 0,1 persen ke level terendah dalam dua minggu pada pukul 3:30 sore di New York.

“Saya tidak berpikir besaran tarif ini telah diperhitungkan ke pasar,” Lara Rhame, kepala ekonom AS di FS Investments, mengatakan kepada Bloomberg Television dalam sebuah wawancara. Kinerja pasar yang kuat selama beberapa bulan terakhir “terus terganggu oleh berita tentang perdagangan. Itu hanya indikasi lain kita belum keluar dari hutan, ”katanya.

Tanda-tanda telah berkembang dalam beberapa pekan terakhir bahwa Trump ingin memfokuskan kemarahannya pada China, yang telah berulang kali dituduhnya berdagang secara tidak adil. AS dan Uni Eropa mengumumkan gencatan perdagangan pada bulan Juli, berjanji untuk tidak memaksakan tarif baru satu sama lain. Sementara itu, pemerintah telah mencapai kesepakatan awal dengan Meksiko untuk merombak Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, dan telah bernegosiasi sepanjang waktu dengan Kanada untuk perjanjian tiga negara baru. Presiden awal pekan ini mengisyaratkan kesepakatan dengan Korea Selatan hampir selesai.

Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan, Jumat, AS ingin membangun “koalisi yang bersedia” untuk mengambil China yang akan mencakup Uni Eropa, Jepang dan sekutu lainnya. “Orang Cina, Anda tahu, mungkin menemukan diri mereka lebih terisolasi jika mereka tidak datang ke dalam proses global,” kata Kudlow dalam sebuah wawancara dengan CNBC.

Dalam wawancara terpisah dengan Bloomberg Television, Kudlow menyarankan presiden akan bersedia untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dalam perdagangan, mungkin sedini bulan ini di Majelis Umum PBB. Komentar Kudlow mengindikasikan AS sedang mencari kesepakatan dengan China untuk mengakhiri perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.