Kabar Ekonomi – Menolak Proteksionisme, ASEAN dan Australia Berkomitmen untuk Lakukan Perdagangan Bebas

Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dan Australia menolak proteksionisme dan merangkul perdagangan bebas. Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dan rekannya dari Singapura Lee Hsien Loong mengatakan pada hari Jumat (16/3).

“Anda tidak tumbuh lebih kuat dengan menutup pintu ke pasar lain. Proteksionisme adalah jalan buntu. Ini bukan tangga untuk mengeluarkan Anda dari perangkap pertumbuhan rendah, ini adalah sekop untuk menggali lebih dalam, “Turnbull mengatakan pada sebuah pertemuan khusus ASEAN di Sydney.

“Kita harus menghadapi dunia, tidak berbalik dari situ. Rangkul perdagangan bebas, bukan mundur dari itu, “kata Turnbull pada hari pertama KTT tiga hari.

Komentar anti-proteksionisme muncul saat sentimen pasar melambai dengan tanda-tanda perang dagang yang menjulang antara Amerika Serikat, China dan Eropa mengenai rencana Presiden AS Donald Trump untuk menaikkan tarif impor baja dan aluminium, dan mungkin mengimpor impor China senilai $ 60 miliar , menargetkan sektor teknologi dan telekomunikasi.

“Saya tahu bahwa suasana global mungkin mengarah ke arah yang berlawanan, namun di dalam ASEAN kita berupaya memperdalam dan memperdalam saling ketergantungan untuk bekerja sama untuk membuka pasar,” kata Lee Singapura.

Australia menjadi tuan rumah pertemuan ASEAN khusus, meski tidak menjadi anggota blok 10 negara, karena ia berusaha untuk memperdalam hubungan politik dan perdagangan dalam menghadapi pengaruh China yang meningkat di wilayah tersebut. Perdagangan merupakan topik utama pertemuan tersebut, meskipun hak asasi manusia dan ketegasan China di kawasan tersebut ditetapkan untuk mendominasi perundingan bilateral antara negara-negara Australia dan ASEAN. Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan bahwa dia akan mengangkat masalah hak asasi manusia dengan pemimpin Myanmar dan Kamboja.

Ketika ditanya apakah pertemuan ASEAN merupakan penghalang langsung terhadap minat China yang berkembang di kawasan ini, Bishop mengatakan bahwa Australia percaya bahwa blok tersebut membawa “perdamaian, stabilitas dan keamanan”.

“Kami tidak melihatnya memiliki peran untuk menyeimbangkan kekuatan di Indo-Pasifik, melainkan menjadi inti kolaborasi pertunangan dengan negara lain,” katanya kepada radio Australian Broadcasting Corp menjelang pembukaan KTT tersebut.

China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan, sebuah jalur perdagangan penting yang diyakini mengandung sejumlah besar minyak dan gas alam, dan telah membangun pulau-pulau buatan di terumbu karang, beberapa dengan port dan strip udara.