Kabar Ekonomi – Jepang Berencana Untuk Berinvestasi Dalam Proyek Invrastruktur AS

Jepang sedang mempertimbangkan menciptakan dana kekayaan negara untuk berinvestasi dalam proyek-proyek infrastruktur AS dan proyek-proyek gabungan AS-Jepang di negara-negara ketiga. Dan akan mengapungkan gagasan itu pada pembicaraan perdagangan dua arah di Washington pekan depan, harian Nikkeimelaporkan pada hari Jumat .

Tokyo mencari cara untuk melawan tekanan AS untuk perjanjian perdagangan bebas bilateral (FTA) dan menghindari kenaikan tarif atas ekspor mobilnya ketika Menteri Ekonomi Toshimitsu Motegi bertemu Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer di Washington pada 9 Agustus.

Motegi mengatakan pada konferensi pers pada hari Jumat bahwa dia ingin “mengambil beberapa ide” untuk pembicaraan, menambahkan Jepang tidak akan membuat konsesi yang akan merugikan kepentingan nasionalnya.

Menteri Keuangan Taro Aso mengatakan secara terpisah bahwa Jepang dalam berbagai pembicaraan dengan AS mengenai infrastruktur, tetapi tidak memiliki rencana khusus untuk membentuk dana kekayaan negara.

“Jepang dan Amerika Serikat mengadakan berbagai diskusi di bidang ini, tetapi pada saat ini tidak ada pertimbangan konkret untuk membentuk dana,” kata Aso kepada wartawan di sebuah konferensi pers reguler.

Nikkei mengatakan bahwa Jepang akan meningkatkan modal dari sektor swasta melalui penerbitan obligasi pada awal tahun bisnis mulai April 2019 dan menyediakan pinjaman pemerintah berbiaya rendah dan kemungkinan pinjaman publik-swasta, dengan memanfaatkan kebijakan moneter Bank of Japan yang sangat mudah.

Ia menambahkan bahwa ukuran dana tersebut belum ditentukan.

Usulan untuk dana itu juga mendesak konversi uang yang dinaikkan ke mata uang asing jika yen menguat melampaui sekitar 100 yen terhadap dolar, sebuah langkah yang mungkin membuka Jepang terhadap kritik manipulasi mata uang untuk menjaga yen tetap lemah, tambah Nikkei.

Sumber pihak yang berkuasa dengan pengetahuan tentang hubungan AS-Jepang mengatakan dana kekayaan pemerintah untuk infrastruktur telah dipertimbangkan sejak April dan kemungkinan akan muncul ketika Motegi bertemu Lighthizer. Tetapi sumber pemerintah Jepang mengatakan rencana semacam itu tidak sedang dibahas dan tidak mungkin layak. Keduanya berbicara dengan syarat anonim.

Wakil Ketua Kabinet Jepang Yasutoshi Nishimura mengatakan pada Reuters bahwa perusahaan Jepang ingin berinvestasi di pasar AS yang kuat dan bahwa pemerintah ingin “mendukung dan mendukung itu”. Dia tidak merinci.

Toyota Motor Corp (T: 7203 ) senior managing officer Masayoshi Shirayanagi mengatakan kepada wartawan bahwa produsen mobil tidak memiliki ruang untuk meningkatkan kapasitas produksi lokal dalam menanggapi tarif yang terancam.