Kabar Ekonomi – Anggota Parlemen Utama AS Desak Pembebasan Tarif Baja untuk Sekutu NAFTA

Anggota parlemen AS yang berpengaruh mengatakan pada hari Minggu (4/3) bahwa semua baja dan aluminium yang diperdagangkan cukup. Terutama dari Kanada dan Meksiko harus dikeluarkan dari tarif yang diajukan Presiden Donald Trump, karena ia berusaha menenangkan ketegangan pada perundingan perdagangan utama di Meksiko.

Kevin Brady, ketua Komite Cara dan Saran DPR AS, yang memiliki yurisdiksi mengenai kebijakan perdagangan AS, berbicara di sela-sela putaran terakhir perundingan NAFTA antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, di mana dia mengatakan telah ada kemajuan dalam pengerjaan ulang kesepakatan perdagangan 24 tahun.

Prospek perang dagang yang dipicu oleh pengenaan tarif yang diusulkan Trump mengguncang pasar keuangan pekan lalu. Kanada dan Meksiko telah mengancam pembalasan, dan Uni Eropa mengatakan akan menerapkan tarif 25 persen sekitar $ 3,5 miliar impor dari Amerika Serikat jika Trump melaksanakan rencananya.

Trump mengatakan tarif diperlukan untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan tidak sehat dari China dan tempat lain. Belum ada indikasi ada negara yang akan diselamatkan, meskipun Peter Navarro, direktur Dewan Perdagangan Nasional Gedung Putih, mengatakan pada hari Minggu (4/3) bahwa akan ada mekanisme untuk membebaskan beberapa bisnis dari tarif logam.

“Akan ada prosedur pembebasan untuk kasus-kasus tertentu di mana kita perlu melakukan pembebasan, sehingga bisnis dapat bergerak maju,” kata Navarro dalam program “State of the Union” CNN.

Ketika ditanya apakah dua sekutu Amerika Serikat Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Serikat harus dibebaskan, Brady mengatakan kepada wartawan di Mexico City: “Ya, dan melangkah lebih jauh, tidak termasuk semua baja dan aluminium yang cukup diperdagangkan, tidak hanya dari kedua negara ini.”

“Saya pikir kita juga bisa membuat kasus yang sangat kuat untuk negara-negara lain,” kata anggota parlemen dari Partai Republik, menambahkan bahwa dia berharap Trump dapat dibujuk untuk mundur. “Kami akan terus mengajukan kasus ini ke Gedung Putih,” tambah Brady, yang bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland di kedutaan besar Kanada nanti di sore hari.

Freeland tidak berkomentar dan kantornya mengatakan tidak bisa segera memberikan rincian pembicaraan.