Kabar Dunia Baru – Upaya Pencarian MH370 Terhambat Biaya

Pihak otoritas Australia, Malaysia, serta China, pada Senin (5/5/2014), menyatakan dengan tegas bahwa tidak akan berniat untuk menghentikan upaya pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang terhitung sudah hampir selama 2 bulan ini dinyatakan menghilang. Akan tetapi, saat ini muncul permasalahan baru yaitu terkait biaya akan pencarian yang terhitung sangat besar, lalu siapa pihak yang bersedia untuk menanggung besaran biaya tersebut. Dan lagi, proses pencarian yang mulai lebih difokuskan di kedalaman laut juga dipastikan akan memakan biaya yang kian besar.

Menurut perkiraan, upaya pencarian di bawah laut tersebut akan memerlukan biaya sekitar 55,58 juta dolar AS yang nilainya hampir setara 640 miliar rupiah. Tahap pencarian di bawah laut tersebut rencananya akan dimulai usai sebuah data yang merupakan hasil pencarian dari perlengkapan sonar serta visual selesai dianalisis, juga dari kontraktor yang turut melakukan pencarian menentukan peralatan apa saja yang akan dipakai di dalam operasi tersebut. Pihak wakil PM Australia, Warren Truss juga sempat membahas perihal pembiayaan dari pencarian ini saat melakukan pertemuan bersama menteri transportasi Malaysia serta China dari Canberra.

Dalam kesempatan tersebut, Truss mengatakan bahwa pihaknya mungkin juga akan turut meminta kepada Boeing yang merupakan produsen dari pesawat 777-200, serta Rolls-Royce sebagai pihak yang membuat mesin, ikut dalam pembiayaan operasi pencarian tersebut. “Mereka juga mempunyai kepentingan atas tragedi MH370 sehingga pihak pihak tersebut dapat mengetahui kualitas dari produknya serta mengambil sejumlah langkah perbaikan apabila terbukti bahwa beberapa bagian dari pesawat tersebut yang menjadi penyebab dari insiden ini,” ujar Truss.

“Jadi menurut perkiraan saya, kami sedianya akan meminta keterlibatan yang lebih, baik itu dari kedua perusahaan itu serta negara yang menjadi tempat dari mereka berada,” ditegaskan oleh Truss. Pada sisi lain, fokus dari upaya pencarian saat ini akan difokuskan pada dasar laut di Samudra Hindia yang terhitung memiliki luas hingga 60.000 kilometer persegi, yang dilakukan dalam operasi pencarian dan memerlukan waktu sekurangnya hingga 8 bulan.